Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Ahok Minta Politisi PDI-P Contoh Kesantunan Megawati

Kompas.com - 26/08/2016, 20:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama untuk Pemilihan Gubernur DKI 2017, Raja Juli Antoni, menyesalkan sikap sejumlah politisi PDI-P yang kerap menyerang Ahok.

Ia meminta para kader PDI-P mencontoh kesantunan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang tak pernah menyerang pribadi siapapun.

"Kawan-kawan di PDI-P yang tidak suka Ahok harusnya bisa menahan diri. Menjaga kesantunan politik yang selama ini mejadi ciri khas politik Ibu Megawati," kata Toni, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (26/8/2016).

Toni mencontohkan, pernyataan Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira yang menyebut Ahok harus menjadi calon wakil gubernur jika ingin diusung PDI-P.

"Pernyataan Ahok jadi cawagub bukan cagub itu merendahkan Ahok dan parpol-parpol pengusung Ahok. Kalau tidak suka tidak perlu merendahkan," kata Toni.

Selain tidak santun, ia menilai, pernyataan Andreas tersebut tak mewakili sikap PDI-P.

Sebab, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto sebelumnya sudah menyebut bahwa opsi pertama partainya adalah mengusung Ahok bersama pasangannya saat ini, Djarot Saiful Hidayat.

"Kami anggap itu pernyataan pribadi Andreas Pareira dan kawan-kawannya yang selama ini memang tidak suka Ahok," kata dia.

Toni juga masih percaya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan menjatuhkan pilihannya kepada Ahok.

Ia menilai, Megawati mempunyai intuisi dan kearifan politik yang kuat memilih cagub yang berpihak pada rakyat.

Apalagi, kata dia, Ahok sebenarnya hanya meneruskan program-program Jokowi ketika menjadi gubernur, yaitu program-program pemberdayaan wong cilik yang menjadi basis PDI-P, seperti program Kartu Jakata Pintar dan Kartu Jakarta Sehat.

Hasil survei SMRC, lanjut dia, mengindikasikan bahwa 81 persen wong cilik, pemilih PDI-P di DKI Jakarta, mendukung Ahok untuk menjadi gubernur lima tahun mendatang.

"Tentu Ibu Megawati paham benar aspirasi pemilih PDI-P di grass roots," kata Toni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com