Namun, itu tak berarti tak ada jalan untuk mengatasi persoalan itu. Apalagi, jika terus dibiarkan, dampak yang ditimbulkan ujaran kebencian bisa berbahaya.
"Itu (dampaknya) seperti mempertebal prasangka atau mempertebal kebencian yang bisa berlanjut pada tindakan destruktif yang berbahaya," katanya.
Budiawan sependapat dengan Doddy bahwa cara efektif mengendalikan ujaran kebencian di media sosial ialah lewat gerakan literasi media sosial.
Dalam jangka panjang, lebih efektif mengurangi "permintaan" ujaran kebencian ketimbang menekan "pasokan" ujaran kebencian di media sosial.
Apabila netizen sudah makin "melek" etika bermedia sosial, akan muncul sikap swasensor. Bentuk sensor ini, kata Budiawan, bukan dalam hal membatasi daya kritis, tetapi untuk mempertimbangkan dampak dari perbuatan terhadap orang lain.
Pemahaman etika ini penting karena media sosial memungkinkan setiap orang menjadi "penulis" sekaligus "editor" atas konten yang hendak mereka unggah. Bagaimana pendapat Anda? (ANTONY LEE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.