Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Makan Siang dengan Relawan di Istana

Kompas.com - 05/08/2016, 19:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengundang 30 kelompok relawannya pada pemilu presiden 2014 lalu untuk makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Pertemuan tersebut masih dalam rangka tindak lanjut pasca-Silaturahmi Nasional (Silatnas) Pendukung Presiden Jokowi pada 24 Juli 2016 lalu.

"Kami diundang makan siang oleh Presiden. Menunya sea food, suasananya akrab sekali," kata Ketua Panitia Silatnas, Michael Umbas dalam keterangan tertulisnya, Jumat sore.

"Presiden minta kami untuk terus monitor pemerintahan," ucapnya.

Pertemuan Jokowi dengan relawan ini tak ada dalam agenda yang disampaikan melalui biro pers sekretariat Istana Kepresidenan, sehingga awalnya tidak diketahui wartawan.

Dalam agenda resmi hari ini, Jokowi hanya dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada pukul 15.30 WIB.

Namun, rupanya sebelum pertemuan Jokowi menyempatkan makan siang dengan para relawannya.

Menurut Umbas, Presiden menghargai kekuatan pendukung Jokowi dalam ikut mengawal kebijakan pemerintah. Presiden juga mengutarakan kondisi persoalan bangsa.

"Presiden optimis meski situasi cukup berat, tapi semua akan bisa diatasi persoalan bangsa ke depan," ujar Umbas.

Umbas menegaskan, seluruh kelompok pendukung berkomitmen mengawal program Presiden yang sedang berjalan, seperti tax amnesty dan pemberantasan narkoba.

"Kami juga akan intens mengkomunikasikan berbagai hal terkait aspirasi rakyat bawah langsung kepada Presiden," kata Umbas.

Selain Umbas, hadir juga Panel Barus (Sekretaris Panitia Silatnas), Hendrik Dikson Sirait (Almisbat), Budianto Tarigan (Projo), Sihol Manullang (Bara JP), M Yamin (Seknas Jokowi), Roy Maningkas (Ketua SC Silatnas).

Kemudian, Ammarsjah Purba (Komunitas Alumni PT), Abdul Havid Permana (Kornas Jokowi), Wignyo Prasetyo (JNIB), Osmar Tanjung (Komite Penggerak Nawacita), Viktor Sirait (Kabar Nawacita), Pitono Adi (RPJB), Silvester Matutina (Solmet Jokowi), Robert Hutapea (Kawan Jokowi), Hasnil Fajri (EP For Jokowi), Krisbudiharjo (RKIH), Imanuel Ebenezer (Joman).

Ada juga Widi Datu (GRI), Joanes Joko (Duta Jokowi), Emi Sulyuwati (Gerak Indonesia), Kartika Djumadi (Jasmev), Bayutami (Sekber Jokowi), James Talakua (Forkami), Ferdi Semaun (Posraya), Veldy Reynold (Arus Bawah Jokowi), Saripah Efiana (Guru Honorer), Andi Gani (KSPSI), Mudofir Hamid (SBSI) dan Kelik Wirawan (GK Center).

Kompas TV Relawan Jokowi-JK Jadi Komisaris Utama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com