Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Keamanan di Poso Dinilai Berdampak Negatif bagi Masyarakat Sekitar

Kompas.com - 22/07/2016, 18:04 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Institut Mosintuwu, Lian Gogali mengatakan, operasi keamanan yang dilakukan kepolisian dan TNI dalam memburu kelompok teror Santoso mengubah kehidupan masyarakat dan membuka kembali trauma pasca-konflik agama di Poso.

Menurut Lian, kebijakan untuk melakukan operasi keamanan seharusnya mempertimbangkan dampak yang akan terjadi di masyarakat. Jika pertimbangan tidak dilakukan dengan serius makan akan menyebabkan konflik baru.

Lian menilai, pemerintah seharusnya mempercayakan kepada masyarakat di Poso bila ingin mensejahterakan masyarakat dan menciptakan keamanan melalui pembangunan ekonomi, bukan kepada aparat keamanan.

"Masyarakat berhak menentukan sendiri bagaimana pembangunan itu berlangsung karena masyarakat mengenal konteks," kata Lian dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2016).

Sejak 1999, menurut dia, masyarakat Poso berusaha memulihkan trauma, merajut peradaban, dan memulihkan perekonomian secara mandiri.

Pemerintah pun seharusnya mendukung dan menguatkan peran perdamaian, pembangunan yang sudah dilakukan masyarakat Poso selama ini.

"Operasi Teritorial seolah-olah tahu apa yang terbaik bagi masyarakat Poso, bahkan tanpa berkomunikasi dengan masyarakat Poso," tutur Lian.

Lian melanjutkan, sebagian besar warga yang tinggal di enam kecamatan di Kabupaten Poso terkena dampak operasi keamanan.

Enam wilayah itu adalah Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara serta Lore Utara Utara, Lore Peore, Lore Tengah dan Lore Timur terkena dampak akibat operasi keamanan tersebut.

Sejak diumumkannya operasi keamanan pada 2012, setidaknya terdapat 10 jenis operasi keamanan yang dilaksanakan di Kabupaten Poso. Pada 2013, terdapat operasi AMAN Maleo 1 dan AMAN Maleo 2.

Kemudian pada 2014, terdapat operasi operasi AMAN Maleo 1, AMAN Maleo 2, dan AMAN Maleo 3. Selanjutnya, pada 2015 ada operasi Camar Maleo 1, Camar Maleo 2, Camar Maleo 3, Camar Maleo 4, yang dilanjutkan Operasi Tinombala pada 2016.

"Kebun dan ladang banyak ditinggalkan, pendidikan dan kesehatan terabaikan, ketidaknyamanan dan rasa takut seperti bayangan di siang hari dan hantu di malam hari. Kehilangan nyawa adalah bagian dari hal yang ditanggungkan," ucap Lian.

Lian mencontohkan pengalaman yang diterima oleh Ibu Adi (nama samaran), warga desa Tangkura. Di Tangkura, banyak warga desa beralih pekerjaan menjadi buruh sawit di kabupaten lain.

Mereka tidak lagi bisa ke kebun untuk merawat pohon coklat atau menanam padi ladang. Ibu Adi menceritakan, jika pohon coklat ditinggalkan tidak akan menghasilkan buah dan terkena hama.

Menurut Ibu Adi, sebagian warga lainnya memaksa untuk tetap berkebun dengan resiko tinggi. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com