Sebagai pembuka tulisan di momen yang suci ini, saya ingin mengucapkan, "Selamat Hari Raya Idul Fitri. Taqabbalallaahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin…"
Ramadhan telah berlalu, dan Syawal telah menyapa. Begitu banyak kebaikan dan kenikmatan yang Allah berikan selama satu bulan kemarin. Maka bersyukurlah karena kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu dan berkumpul bersama keluarga di hari yang fitri.
Ramadhan tentunya memberikan banyak sekali pelajaran tentang kehidupan. Selama sebulan penuh, kita belajar mengendalikan hawa nafsu. Selama sebulan penuh, kita belajar merasakan lapar dan haus. Dan selama sebulan penuh, kita belajar arti berbagi dengan saudara seiman yang tidak seberuntung diri kita. Itu semua tentu hal yang patut disyukuri.
Bersyukurlah untuk setiap episode kehidupan, baik itu kesenangan, kesedihan, kekecewaan, atau mungkin kegalauan. Kehidupan ini sesungguhnya pergantian antara saat bersyukur dan bersabar.
Hidup itu seperti roda. Kadang di atas (sukses, kaya raya, jabatan tinggi, terkenal, harta berlimpah, dan sebagainya) dan kadang di bawah (bangkrut, jatuh miskin, dipecat perusahaan, usaha gagal, difitnah, dan sebagainya).
Saat mendapat kesuksesan, kita tahu bahwa itu pemberian-Nya. Saat gagal pun kita juga tahu bahwa itu atas izin-Nya. Menariknya, jika kesabaran diperluas lagi maknanya, sebenarnya sabar saat menerima segala cobaan itu ya bersyukur.
Ilmu manusia itu sangat terbatas. Saat diberikan hal yang tidak diinginkan, kita biasanya akan menganggap itu sebagai hal yang buruk. Padahal, belum tentu!
Mungkin saja ada hikmah yang akan didapat namun masih menjadi misteri pada saat ini. Bukankah Dia yang paling mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya?
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 216)
Arti Bersyukur
Berbicara tentang arti syukur, saya teringat dengan perjalanan wirausaha saya. Rayyan Capital, perusahaan yang saya dirikan bersama partner saya, Edwin Rahmat, tumbuh dan berkembang dengan sangat baik di tahun-tahun awal berdiri dan mengalami kemajuan yang pesat. Namun tentu hidup tidak selamanya indah. Begitu juga dengan usaha yang penuh pasang surut.
Pernah satu ketika kami terlalu bersemangat untuk melakukan ekspansi di salah satu portofolio di bidang F&B (Food & Beverages), sehingga beberapa kali mengambil keputusan cepat dan tidak banyak pertimbangan.
Dalam beberapa hal memang mengambil keputusan cepat itu baik, namun dalam sisi lain, akan banyak hal yang terlewat. Benar saja, kami salah mengambil keputusan dan usaha yang kami dirikan bangkrut. Kami juga salah mengambil keputusan dalam memilih rekan kerja, yang ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kegagalan itu menjadi pelajaran yang sangat mahal, dan setelah itu kami menjadi lebih matang dalam berbisnis dan lebih hati-hati dalam melangkah. Kami bersyukur mengalami kegagalan ini lebih awal sehingga bisa lebih siap menatap masa depan dan membangun Rayyan Capital menjadi lebih besar lagi.
Selain itu, hikmah lainnya adalah Allah mengganti kegagalan tersebut dengan peluang bisnis lainnya. Kami mengembangkan usaha dengan menjadi konsultan F&B yang bernama RFB Consultant. Jasa konsultasi ini khusus bagi mereka yang ingin membuka restoran/café tapi tidak punya atau kurang pengalaman.