Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan dari Papua untuk Tito Karnavian

Kompas.com - 27/06/2016, 17:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komarudin Watubun, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di DPR, sempat menginterupsi proses penyetujuan Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai Kapolri saat sidang paripurna berlangsung, Senin (27/6/2016).

Dalam interupsinya, Komarudin menyampaikan aspirasi yang dibawanya dari daerah pemilihannya (dapil) di Papua.

"Saya kebetulan dua hari lalu dari dapil. Ada pesan khusus buat Pak Tito. Pertama, rakyat Papua bergembira karena mantan Kapolda Papua bisa jadi Kapolri," ujar Komarudin di ruang sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/6/2016).

(Baca: DPR Resmi Setujui Tito Karnavian sebagai Kapolri)

Dia pun berharap, dengan disetujuinya Tito oleh DPR sebagai Kapolri, keamanan di Papua menjadi semakin kondusif. Tak lupa, Komarudin pun menyampaikan pesan keduanya kepada Tito.

"Kedua, titipan dari rakyat Papua, mereka yakin bahwa kasus tembak-menembak di Papua yang selama ini tidak ada pertanggungjawaban bisa dipertanggungjawabkan dalam proses hukum," ujar Komarudin.

(Baca: Tito Karnavian dan Langkah Mulusnya Menuju Trunojoyo-1...)

Sebab, menurut dia, selama ini kerap kali terjadi penembakan kepada warga sipil yang dilakukan oleh aparat bersenjata. Peristiwa itu terjadi tanpa adanya proses hukum.

"Semoga dengan terpilihnya Pak Tito, rakyat Papua semakin aman," ujar Komarudin lagi.

Sebelumnya, Tito pernah menjabat sebagai Kapolda Papua. Komisi III DPR pun menilai kinerja Tito tergolong bagus saat memimpin Polda Papua.

Kompas TV Jalan Mulus Tito Jadi Kapolri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com