Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Anggaran, KPU Minta Pengertian Pemerintah

Kompas.com - 21/06/2016, 06:58 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ferry Kurnia Rizkiansyah mengatakan, alokasi anggaran yang telah diajukan KPU tidak dapat diganggu gugat.

Salah satunya alokasi belanja rutin pegawai yang dianggarkan lebih dari 80 persen dari jatah anggaran KPU.

Ia menyebutkan, anggaran itu untuk membayar seluruh pegawai KPU di seluruh Indonesia.

"Bisa dipahamilah, KPU punya pegawai tidak hanya di Imam Bonjol (Kantor KPU Pusat), tapi pegawai kami ada di 549 satker di 34 provinsi kabupaten/kota. Itukan harus diakomodir juga," kata Ferry, di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2016).

"Memang kondisinya demikian, itu jumlahnya sudah sangat riil dan dibutuhkan untuk belanja pegawai," lanjut dia.

Ferry berharap, pemerintah bijak dalam menentukan pagu indikatif dan memahami kegiatan KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu.

KPU meminta penambahan anggaran sebesar Rp 1,025 triliun untuk kegiatan pilkada serentak 2017 dan pilkada serentak 2018 yang rangkaiannya dilakukan sejak 2017. Adapun pilkada 2017 akan dilaksanakan di 101 daerah di Indonesia.

Selama ini, kata dia, KPU sangat minim dalam menyelenggarakan kegiatan supervisi. Bahkan, tidak jarang kegiatan tersebut hanya dilakukan satu kali.

Hal ini dianggap Ferry tidak sesuai dengan harapan banyak pihak agar KPU mampu melaksanakan sosialisasi dengan gencar.

"Bisa jadi satu kegiatan hanya satu kali. Ini problem sebenarnya. Apalagi kami diminta sosialisasi dengan masif," kata dia.

Ferry mengatakan, KPU memaklumi jika keuangan negara saat ini sangat terbatas. Akan tetapi, hal itu seharusnya tidak mengganggu keberlangsungan kegaiatan pemilu yang hanya lima tahun sekali.

"Ya kami paham anggaran keuangan negara terbatas. Tapi khusus untuk aktivitas pemilu harus dikecualikan, karena inikan hanya lima tahun sekali," tambah Ferry.

Tambahan anggaran tak mendesak

Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan menilai, permintaan penambahan anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mendesak untuk dipenuhi.

 

"Saya belum melihat betapa mendesaknya kebutuhan penambahan anggaran bagi KPU. Jika dibandingkan di tahun 2015 dan 2016 yang mengadakan 269 pilkada serentak," ujar Arteria melalui keterangan tertulis, Minggu (19/6/2016).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com