Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKB: Larangan Warung Buka Siang Hari Tidak Cerminkan Citra Islam di Indonesia

Kompas.com - 14/06/2016, 08:43 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Daniel Johan, menilai peraturan daerah maupun surat edaran tentang larangan buka warung pada siang hari selama Ramadhan merupakan kebijakan yang tidak mencerminkan citra Islam di Indonesia.

Hal itu, kata Daniel, bisa dilihat dari banyaknya reaksi keras atas peraturan tersebut dari organisasi-organisasi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

"Tidak hanya NU, bahkan Muhammadiyah juga menyikapi peraturan itu dengan keras. Nah, itu refleksi dari kebijakan yang tidak mengakar dari rasa keislaman Indonesia, tidak mencerminkan citra Islam Indonesia," ujar Daniel saat ditemui di acara buka puasa bersama dengan para wartawan di kawasan Senayan, Senin (13/6/2016).

Daniel pun meyakini bahwa sebenarnya kebijakan seperti itu bertentangan dengan nurani mayoritas umat Muslim sendiri. Menurut dia, Islam di Indonesia dihargai dunia internasional karena berhasil membawa wajah Islam yang damai dan toleran.

(Baca: Pemuda Muhammadiyah: Penertiban Warung Makan Harus Dilakukan secara Adil)

Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila larangan tersebut dibuat dengan alasan agama.

"Ya saya meyakini mayoritas saudara Muslim itu sangat toleran. Dihargai oleh dunia bahwa Islam di Indonesia bisa membawa Islam yang damai sehingga saya berkeyakinan kebijakan seperti itu bertentangan dengan nurani mayoritas sahabat Muslim kita," kata Daniel.

Selain itu, dia memandang bahwa larangan berjualan makanan pada siang hari selama Ramadhan menyalahi ketentuan peraturan perundang-undangan di atasnya, yakni UUD 1945.

Daniel mengatakan, di dalam konstitusi, dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Selain itu, kata Daniel, warga negara berhak atas pekerjaannya dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

(Baca: Cerita Pilu Penjual Nasi Saeni dan Kritik Atas Intoleransi)

"UUD 1945 menyatakan setiap orang berhak untuk mendapat mata pencaharian dan penghidupan yang layak, apalagi yang jualan pun seorang Muslim. Kalau dia enggak jualan, dia tidak bisa buka puasa atau Lebaran. Mereka pasti bingung buka puasa pakai apa kalau tidak ada penghasilan," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Saeni, pemilik warung makan di Kota Serang, Banten, menangis ketika dagangannya disita aparat Satuan Polisi Pamongpraja PP Pemkot Serang, Jumat (10/6/2016).

Saeni dianggap melanggar aturan larangan warung buka siang hari pada bulan suci Ramadhan. Tampak Saeni menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun, tangisannya tak dihiraukan. Aparat tetap mengangkut barang dagangan Saeni.

(Baca: Menteri Agama: Yang Puasa dan Tidak Puasa Harus Saling Menghormati)

Kepala Satpol PP Maman Lutfi kepada Kompas TV mengatakan, warung tersebut kena razia karena buka siang hari dan melayani warga yang tidak puasa.

"(Razia) warung nasi dan restoran di Kota Serang yang buka memberi makan pada orang yang tidak puasa," kata Maman saat pimpin razia, Jumat.

Dalam razia itu, petugas menertibkan puluhan warung makan yang buka siang hari. Semua dagangannya disita.

Sementara itu, beberapa pemilik warung beralasan buka siang hari karena tidak tahu ada imbauan larangan buka siang hari pada bulan Ramadhan. Sebagian lagi buka warung karena butuh uang untuk menghadapi Lebaran.

Kompas TV Perda Larangan Jual Makanan Dikecam?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com