Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Jangan Pilih Kapolri yang Kontroversial dan Menuai Polemik"

Kompas.com - 09/06/2016, 08:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Indonesia Miko S Ginting menilai Presiden Joko Widodo mesti belajar dari pengalaman penunjukan Kepala Polri terakhir.

Sebab, penunjukkan Kapolri itu berakhir pada kekisruhan lantaran memilih sosok kontroversial.

"Jangan sampai Presiden Jokowi kembali memilih sosok yang kontroversial dan menuai polemik lagi di masyarakat," ujar Miko melalui siaran pers, Kamis (9/6/2016) pagi.

"Oleh sebab itu pengalaman ketika pemilihan calon Kapolri lalu yang akhirnya berujung pada kekisruhan di bidang penegakkan hukum seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi Presiden," kata dia.

Dalam penunjukkan pimpinan lembaga atau menteri, Presiden seyogyanya bersandar pada Nawacita dan reformasi institusi kepolisian itu sendiri.

Presiden harus memilih sosok yang bersih, profesional, kompeten, antikorupsi dan berkomitmen kepada penegakkan hukum.

Perpanjang Badrodin

Miko mengakui, Presiden juga dihadapkan pada opsi mempertahankan masa jabatan Jenderal Badrodin Haiti sebagai Kapolri.

Miko menilai, hal itu tidak jadi persoalan. Pasalnya, hal itu mendasarkan diri juga pada peraturan dan perundangan.

Peraturan dan perundangan yang dimaksud, yakni Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri.

Terlebih lagi, dalam keputusan Presiden saat mengangkat Badrodin Haiti sebagai Kapolri, tidak disertai atau ditulis tentang masa waktu jabatan Badrodin.

"Artinya, selama Badrodin berdinas aktif sebagai anggota Polri atau selama personel itu belum diberhentikan oleh Presiden, maka ya selama itu pula dia dapat memegang jabatan Kapolri," ujar Miko.

Jika Presiden memilih opsi mempertahankan masa jabatan Badrodin, maka Presiden tidak perlu lagi meminta persetujuan DPR.

Perpanjangan masa jabatan anggota Polri berpangkat Komisaris Besar ke atas, kata Miko, hanya membutuhkan payung hukum berupa Keputusan Presiden.

Kompas TV Perpanjangan Jabatan Kapolri Dipertanyakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com