Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Dunia Penerbangan Kita dalam Lingkaran Ketidakpastian

Kompas.com - 20/05/2016, 07:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Percaya atau tidak, silakan cek jumlah penerbangan setiap harinya pada saat tabrakan terjadi dengan jumlah penerbangan setelah kejadian tabrakan. Yang pasti beberapa hari lalu sudah masuk permohonan penambahan rute penerbangan baru di Halim dari dua maskapai penerbangan yang beroperasi di dan dari Halim. 

Dunia penerbangan kita benar-benar tengah berada dalam lingkaran yang berputar tidak menentu, berada dalam circle of uncertainty.  

Permasalahan yang muncul tidak pernah ditangani dengan baik, dalam arti tidak pernah menyentuh akar dari permasalahan sebenarnya.   Solusi yang dipilih kerap justru memperparah keadaan

Demikian pula dengan respons maskapai penerbangan sebagai operator  yang berupaya melakukan perlawanan terhadap sanksi yang dijatuhkan Kementerian Perhubungan sebagai otoritas penerbangan nasional.  

Respons ini merupakan satu refleksi dari kebiasaan maskapai penerbangan yang kemungkinan besar tidak biasa tunduk dengan aturan, tidak biasa menjadi pelaku yang harus mau diatur oleh regulator pemegang otoritas penerbangan.  

Satu kebiasaan dari sebuah maskapai penerbangan yang tidak nyaman dengan posisinya sebagai obyek yang harusnya tunduk dengan aturan yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan.  

Satu  refleksi dari kebiasaan yang tidak atau kurang memahami rules of the game dunia penerbangan. Pemahaman yang keliru tentang dimana posisinya berada, sebagai operator penerbangan dalam menghadapi otoritas penerbangan.  

Jangan-jangan, mudah-mudahan tidak benar, bahwa  justru sang maskapai  selama ini memang berada dalam posisi yang  “mengatur”  sang regulator.  Paling tidak di sini tercermin betapa kurang dipahaminya  bahwa siapa yang harus mengatur  dan siapa yang harus diatur.  

Menjadi wajar kemudian mereka melakukan “perlawanan” terhadap sanksi yang diterimanya.
Di Cengkareng ada  unit Otoritas Penerbangan, ada institusi pengelola bandara yaitu Angkasa Pura 2 dan ada satuan polisi berwujud Polres Metro Bandara Soekarno Hatta.  

Disamping itu ada personil TNI termasuk pasukan marinir yang jumlah seluruhnya ratusan orang.  Dengan kondisi seperti itu, tetap saja terjadi penumpang dari luar negeri yang dapat keluar melalui terminal domestik.  

Ini adalah obyek dari sebuah kajian menarik dari siapa sebenarnya yang memiliki kewenangan mutlak dalam penyelenggaraan pengamanan Bandara Cengkareng dan bandara-bandara lainnya di Indonesia.

Dunia penerbangan dikenal dengan dinamikanya yang sangat cepat, bahkan sering dimunculkan jargon-jargon yang  mengingatkan orang-orang yang berada didalamnya untuk memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi. 

Antara lain misalnya penerbangan adalah simbol dari  “Speed – Power – Accuracy”.   Dunia penerbangan yang sangat bergerak cepat juga selalu melibatkan banyak sekali unit kerja yang berada di dalamnya yang harus berada dalam  sistem roda gigi yang penuh keteraturan.  

Dengan tuntutan seperti itulah maka diperlukan adanya “Authority” dengan wewenang komando dan pengendalian yang terpadu.   "Command and Control" yang berada dalam naungan “Unity of Command” , komando  tunggal yang terpadu. 

Kesemua itu diperlukan, karena dunia penerbangan yang berada dalam garis depan kemajuan teknologi menuntut sebuah keteraturan yang tanpa kompromi yang harus dibangun dalam disiplin yang tinggi.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com