Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

Golkar dan Ketua Umum Baru yang Nyaris Jatuh Tertidur

Kompas.com - 18/05/2016, 06:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Sebuah video yang menggambarkan Setya Novanto tertidur sambil berdiri dan nyaris terjatuh menjadi viral di media sosial. Saat itu para peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar tengah berdiri, menundukkan kepala untuk mengheningkan cipta.

Setya yang berdiri di barisan depan bersama calon ketua umum lain juga menundukkan kepala. Badannya kemudian mengayun ke depan dan nyaris terjerambab sebelum akhirnya sadar dan membuka matanya. Setengah celingukan, Setya tampak tertawa.

Calon ketua umum Partai Golkar lainya, Airlangga Hartarto, yang berdiri persis di samping kiri Setya tampak tersenyum mendapati Setya nyaris kehilangan keseimbangan.

Airlangga mengaku seketika menahan tangan Setya agar tidak terjatuh. "Saya tahan tangan beliau. Saya tarik tangan beliau," kata Airlangga.

Video itu merupakan hasil tayangan langsung TV One, televisi milik mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang merekam pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (14/5/2016) malam.

Kebetulan, kamera yang bergerak merekam peristiwa yang terjadi sekian detik tersebut. Potongan video itu diunggah ke media sosial dan menjadi viral.

***

Untuk urusan melawan jatuh, Setya memang jagonya. Ia memang lengser dari kursi Ketua DPR karena kasus “Papa Minta Saham”. Tapi, itu tidak membuatnya terjatuh sebagai politisi. Setya masih melenggang di DPR sebagai ketua Fraksi Partai Golkar.

Bahkan, di tengah kemelut partai beringin, ia dengan gemilang merebut kursi ketua umum partai dengan perolehan suara signifikan. Dari jumlah hak suara 554, Setya mengantongi 277, mengalahkan Ade Komaruddin yang mendapat 173 suara. Putaran kedua urung dilakukan. Ade paham tak ada guna.

Setya memang berpengalaman melawan jatuh, tidak hanya dalam soal tidur. Jejaring perkawanan, kemurahan hatinya sebagai teman, seolah menjadi tiang penyandar yang menahan dirinya terjerembab.

Cerita “papa minta saham” bukan cerita pertama. Ada sejumlah cerita lain yang gagal menjatuhkan Setya. Kita tidak tahu bagaimana cara Setya menahan dirinya untuk tidak tersungkur. Ia tidak pernah terbukti terlibat. Kita hanya tahu ia selalu selamat.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Ketua DPR Setya Novanto (kiri) seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (16/11/15). Dalam pertemuan itu dibahas beberapa hal, termasuk klarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menggunakan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam negosiasi PT Freeport.
Cessie Bank Bali

Nama Setya muncul pertamakali dalam perkara hukum pada 1999 dalam kasus cessie Bank Bali (BB). Mungkin ini kasus hukum paling berat yang dihadapi Setya yang saat itu adalah Wakil Bendahara Partai Golkar. Kasusnya molor selama empat tahun dari 1999 sampai 2003. Ujungnya, happy ending buat Setya.

Ceritanya, Bank Bali saat itu memiliki piutang dari Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) sebesar Rp 904 miliar. Namun, BDNI tidak mampu bayar karena dilikuidasi.

Piutang itu lantas menjadi tanggungan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). BB berulangkali mengurus piutangnya kepada BPPN namun tak berhasil.

Setya Novanto, Direktur Utama PT Era Giat Prima (EGP), mengambil alih hak penagihan piutang BB ke BDNI. PT EGP ternyata berhasil mencairkan piutang tersebut. Atas jasanya, PT EGP mendapat fee atau uang jasa penagihan sebesar Rp 540 miliar.

Diduga, ada praktik tidak wajar di balik mulusnya pencairan piutang BB tersebut sehingga merugikan keuangan negara. Polisi turun tangan. Sejumlah orang ditetapkan menjadi tersangka termasuk Setya. Ia beberapa kali diperiksa polisi dan Kejaksaan Agung. 

Kasus Setya molor bertahun-tahun hingga akhirnya pada 18 Juni 2003 Jaksa Agung kala itu, MA Rachman, mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk Setya Novanto. Setya tidak jadi jatuh.

Limbah Beracun

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com