Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Dilarang Bawa HP Hingga Beri Tanda Khusus di Kertas Suara

Kompas.com - 17/05/2016, 02:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan bakal calon ketua umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa, di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016) dini hari berlangsung cukup ketat. Pemilih dilarang membawa telepon seluler atau alat komunikasi apapun ke bilik suara.

"Kalau ada yang lupa, tidak sengaja membawa HP, akan ada petugas yang memeriksa," kata Wakil Ketua Organizing Committee Munaslub Tantowi Yahya.

Pemilihan dilakukan dengan melingkari nomor urut calon di kertas suara. Tantowi pun mengingatkan tidak boleh memberi tanda apapun selain sekali lingkaran.

"Tidak boleh melingkari dua kali atau tanda lainnya. Kalau itu terjadi, maka suara tidak sah," ucap Tantowi.

(Baca: Panitia Munaslub Golkar Akhirnya Putuskan Pemilihan Tertutup)

Peserta yang ditugaskan untuk memilih juga ditempatkan dalam area tertentu dan tidak boleh bercampur dengan peserta lain yang tidak mencoblos. Sebelum masuk, semua pemilih diverifikasi terlebih dahulu baik secara melalui pemindai id card.

Panitia menyiapkan 560 kursi yang mewakili 560 pemilik suara di area yang dibatasi dengan tali pemabatas.

"Kalau ada yang tidak kebagian kursi berarti ada pemilih yang tidak terverifikasi," kata Ketua Sidang Munaslub Nurdin Halid.

(Baca: Jelang Pemilihan, Hak Pilih Empat DPD Pendukung Akom Dicabut)

Peserta yang mempunyai hak pilih berjumlah 560 terdiri dari 1 Dewan Pimpinan Pusat, 1 Dewan Pertimbangan, 34 Dewan Pimpinan Daerah tingkat I (provinsi), 514 DPD Tingka II (kabupten/kota) dan 10 ormas.

Namun, empat DPD II Sulawesi Tenggara serta ormas Soksi dan Kosgoro dicabut sehingga jumlah pemilih 554.

Adapun delapan bakal calon yang bertarung yakni Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo.

Kompas TV 14 DPD I Golkar Dukung Setya Novanto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com