Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Mencari yang Mustahil

Kompas.com - 16/05/2016, 05:55 WIB

Persoalannya, beberapa orang elite Golkar yang secara umum dapat dikategorikan ”tidak tercela”, dalam arti pernah menjadi tersangka atau memiliki kasus hukum, justru duduk di pengurus partai tingkat pusat.

Karena itu, ada baiknya Panitia Munaslub Golkar merumuskan secara lebih rinci kriteria ”tidak tercela” tersebut.

Menurut saya, ”tidak tercela” sekurang-kurangnya harus mencakup kriteria tidak cacat secara hukum, tidak cacat secara politik, dan tidak cacat secara etik dan atau moral.

Tidak cacat secara hukum, artinya tidak pernah memiliki kasus hukum dan tidak pernah dinyatakan sebagai tersangka, baik oleh KPK maupun kejaksaan/kepolisian.

Tidak cacat secara politik, artinya tidak pernah dipecat oleh partai karena pelanggaran disiplin dan atau organisasi yang dilakukannya. Tak tercela secara politik bisa juga mencakup kader yang tidak memiliki pendirian politik.

Sementara tidak cacat secara etik dan atau moral mencakup ”kebersihan” dari semua jenis pelanggaran etik, baik internal maupun eksternal Golkar, termasuk di dalam yang terkait dengan skandal personal yang merusak citra Golkar.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Golkar membutuhkan calon ketua umum yang memiliki integritas moral, hukum, dan politik tinggi sehingga mampu mengembalikan ”kekaryaan” sebagai marwah sekaligus ”roh” partai warisan Soeharto ini.

Pertanyaannya, apakah delapan orang pendekar calon ketua umum yang telah mulai menyosialisasikan visi-misi saat ini mampu memenuhi kriteria sosok yang dicari tersebut?

Pertanyaan berikutnya, apakah format munaslub mampu mewadahi munculnya calon ketua umum yang didambakan itu?

Mencari sosok ketua umum ideal bagi Golkar saat ini bukanlah perkara mudah. Jangan-jangan hampir mustahil. Kalaupun masih ada tokoh partai beringin yang benar-benar ”bersih” dan berintegritas, problemnya mereka belum tentu didukung, apalagi dipilih.

Kalaupun terpilih—katakanlah dengan intervensi Tuhan—mereka yang dianggap ”bersih” itu belum tentu mampu mengendalikan Golkar, yakni mengendalikan faksi-faksi politik yang ada di dalamnya.

Dengan hitungan sederhana saja dapat dikatakan bahwa delapan calon ketua umum mencerminkan sekurang-kurangnya terdapat delapan faksi yang saling bersaing dalam tubuh Golkar.

Itu artinya, ketua umum Golkar harus mampu mengendalikan sekaligus meredam gejolak internal yang potensial muncul dari tujuh faksi yang kandidatnya tidak terpilih sebagai ketua umum.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com