Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Mencari yang Mustahil

Kompas.com - 16/05/2016, 05:55 WIB

Belum lagi jika turut dihitung, cara atau strategi untuk ”menghidupi” faksi-faksi internal Golkar yang potensial bergejolak bila ”aspirasi” dan kepentingan mereka tidak didengar ketua umum terpilih.

Ketua umum Rp 1 miliar

Problem berikutnya, munaslub yang diselenggarakan sebagai forum rekonsiliasi antara pihak-pihak yang bertikai di tubuh Golkar ini sedikit ternoda oleh syarat setor uang ”mahar” Rp 1 (satu) miliar bagi setiap calon ketua umum.

Sebelumnya panitia bahkan merencanakan untuk memungut Rp 20 miliar bagi para kandidat, kemudian turun menjadi Rp 5 miliar-Rp 10 miliar, dan akhirnya Rp 1 miliar.

Meski demikian, panitia tetap menerima pula keikutsertaan Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo, dua kandidat yang menolak setor mahar yang tidak masuk akal tersebut.

Terlepas dari besarnya kebutuhan biaya yang diperlukan panitia untuk penyelenggaraan Munaslub Golkar di hotel berbintang lima di Bali, pungutan mahar Rp 1 miliar jelas tidak mendidik bagi bangsa kita.

Syarat mahar Rp 1 miliar tersebut tak hanya membatasi kader yang mumpuni, tetapi miskin secara finansial, melainkan juga cenderung melegalkan politik uang dalam kontestasi politik.

Tidak ada satu pun argumen yang bisa diterima akal sehat bahwa pungutan Rp 1 miliar itu dapat mengurangi politik uang, seperti sering dikemukakan panitia.

Barangkali memang benar bahwa munas-munas Golkar sebelumnya cenderung diwarnai politik uang.

Namun, tidak berarti kontestasi politik yang transaksional tersebut perlu diformalkan, seperti yang dilakukan oleh panitia Munaslub Bali. Sulit dimungkiri bahwa syarat setor Rp 1 miliar justru semakin memperburuk citra publik Golkar.

Panitia semestinya mencari cara-cara yang lebih cerdas dan elegan untuk mengurangi politik uang yang fenomenal di tubuh Golkar.

Sumber daya manusia Golkar yang relatif baik semestinya diberdayakan untuk memikirkan soal-soal seperti ini ketimbang sekadar jalan pintas meminta mahar kepada para kandidat.

”Gizi” atau gagasan?

Bagi para pengurus daerah Golkar, ajang seperti munas atau munaslub dapat diibaratkan sebagai panen raya dalam arti yang sesungguhnya.

Para pengurus DPD Golkar tersebut sering kali saling bercerita tentang lobi-lobi para kandidat ketua umum yang tak henti-hentinya mengalirkan ”gizi” (baca: uang) ke kantong mereka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com