Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anang Iskandar

Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI.

Bersahabat dengan Penyerang dan Peretas Situs Tak Bisa Dihindari Lagi

Kompas.com - 09/05/2016, 07:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBayu Galih

Keenam, menerapkan Standard Operational Procedures (SOP) yang mampu mengantisipasi adanya serangan dan segera melakukan mitigasi setelah terjadi serangan, agar layanan publik tidak terganggu.

Ketujuh, menyediakan data backup secara independen, baik dengan system mirroring maupun redundancy yang setiap saat mampu melakukan backup data, sehingga saat sistem diserang dan datanya hilang, bisa segera di-restore kembali.

Kedelapan, menyediakan physical security system seperti: petugas keamanan, alarm, CCTV, pemadam kebakaran, access control card, dan biometric identification, pagar, lokasi yang bebas bencana banjir atau gempa bumi, dan menyediakan back up tenaga listrik yang selalu siap setiap aliran listrik terputus.

Ini perlu untuk mengantisipasi peretasan yang dilakukan secara fisik, setelah upaya peretasan secara logic gagal dilakukan, atau dilakukan secara simultan.

Kesembilan, menyediakan fasilitas boarding bagi petugas keamanan atau administrator web untuk berjaga jika terjadi terjadi kerusuhan atau bencana yang menyebabkan komunikasi dengan dunia luar terputus, dengan dukungan cadangan obat-obatan, makanan, air minum dan sanitasi yang memadai.

Ini juga perlu untuk mengantisipasi peretasan yang dilakukan secara simultan dengan serangan fisik pada area di luar data center.

Selain itu semua, Indonesia juga harus mencari akar dan esensi permasalahan lainnya. Toh, para peretas yang berhasil tertangkap dan menghadapi tuntutan hukum, masih menjadi anak-anak bangsa kita. 

Paling sederhana dengan membalikkan posisi mereka ke arah positif karena kemampuan mumpuninya, justru sudah seharusnya yang menjadi target utama.

Misalnya, berkaca pada berbagai peristiwa peretasan di luar negeri sana, jasa para pelaku peretasan justru digunakan oleh perusahaan atau institusi yang telah mereka retas.

Caranya, bisa dengan mengadakan sayembara peretasan untuk melakukan pengujian sistem keamanan hingga mempekerjakan mereka, bukan hanya dijebloskan dalam penjara saja.

JIka ingin menunggang kuda liar memang sudah semestinya dijinakkan, tak ada yang membantah itu.

Untuk itu, revolusi pola pikir dari kita semua, belajar dari penyerangan dan peretasan situs di tanah air memang sudah waktunya mengikuti laju zaman yang tak bisa lagi dihalangi.

**

Anang Iskandar,
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com