Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Server Lambat dan Sinyal Jadi Hambatan dalam Pembuatan Paspor

Kompas.com - 02/05/2016, 22:58 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah persoalan diungkapkan sejumlah kantor Imigrasi saat telekonferensi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Senin (2/5/2016).

Di antara sekian persoalan yang disampaikan, Yasonna mengatakan, salah satu yang akan dilakukan untuk memperbaiki kualitas layanan adalah penggantian server.

Hingga saat ini, kantor Imigrasi masih menggunakan server tahun 2008.

Penggantian server diharapkan akan mempercepat kualitas jaringan dalam memproses data pembuatan paspor.

"Karena hardware kami yang lama sehingga bebannya cukup berat untuk sistem. Data yang banyak membuat server lambat. Satu data perlu verifikasi 20 menit," kata Yasonna saat telekonferensi di kantor Dirjen Imigrasi, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Kendala tersebut terjadi di beberapa provinsi.

Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Hukum dan HAM Kepulauan Riau Bambang Satrio menyebutkan, ada hambatan sinyal.

"Di wilayah Kepulauan Riau banyak terhambat karena masalah peralatan maupun sinyal yang kadang-kadang bisa kami nikmati secara baik," kata Bambang.

Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Hukum dan HAM Jawa Barat Susy Susilawati juga mengalami hal yang sama.

"Jumlah pemohon paspor rata-rata per bulan 1.800-an. Kendala jaringan yang lambat sehingga memperlambat antrean paspor," kata Susy.

Untuk mengatasi persoalan ini, Susy mengaku mendapatkan bantuan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berupa software pendaftaran antrean melalui pesan singkat (SMS).

Yasonna mengatakan, terjadi lonjakan permintaan pembuatan paspor.

Penambahan permintaan paspor tersebut karena tingginya animo masyarakat untuk melakukan ibadah umrah dan bepergian terkait pekerjaan ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com