JAKARTA, KOMPAS.com - "Mau diputarkan lagu "Berhenti Berharap" atau "Kasih Tak Sampai"?"
Begitulah kicauan admin akun Twitter @_TNIAU ketika menjawab salah satu netizen dengan akun @maesajamil, yang mengaku ngefans dengan admin @_TNIAU.
Mau diputarkan lagu "Berhenti Berharap" atau "Kasih Tak Sampai" ? https://t.co/KpMxguSU74
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) April 7, 2016
Ya, begitu terkadang gaya admin akun @_TNIAU ketika menjawab pertanyaan yang tidak terkait langsung dengan tugas TNI AU.
Akun itu masih menjadi perbicangan netizen di media sosial. Netizen sempat heboh membahas tweet @_TNIAU yang membalas pernyataan aktivis Ratna Sarumpaet bernama @RatnaSpaet.
Akun itu semakin hari semakin populer saja. Penyebabnya, tidak lain penggunaan bahasa dalam menjawab pertanyaan yang jauh dari militeristik, humoris, gaul dan cenderung 'nyeleneh'.
Gaya komunikasi yang segar itu direspons positif oleh netizen. Siapa orang di balik akun Twitter tersebut?
Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto adalah sosok yang merancang bagaimana gaya komunikasi TNI AU di dunia maya, media sosial khususnya. Jabatan Dwi adalah Kepala Dinas Penerangan TNI AU.
"Memang saya yang bangun seperti itu. Sebab trend di luar itu gaya komunikasinya ya kayak gitu. Jadi mari kita ambil sikap begini, gimana merespons yang kontak dengan kami," ujar Dwi kepada Kompas.com saat ditemui dalam HUT ke-70 TNI AU, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (9/4/2016).
Tidak ada dresscode khusus tapi saran Airmin: Topi, tshirt/polo putih, jeans, sneaker/kets. Bawa uang utk beli cilok https://t.co/euiMVli25v
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) April 8, 2016
Begitu ditunjuk sebagai Kadispenau awal 2015, Dwi langsung merombak admin pemegang media sosial TNI AU.
Setidaknya, ada 18 personel TNI yang mengurus admin media sosial TNI AU, mulai dari Twitter, Instagram, hingga Facebook.
Dwi menempatkan personel-personel TNI AU yang 'doyan' bercanda di unitnya.
1.Menguasai jurus "Kungfu 1 Jempol"
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) April 8, 2016
2.Mampu twitwar dgn "Kungfu Peremuk Tulang"
3.Tidak gunakan jurus "Dewa Petir" https://t.co/H7wbG9OyIs
"Saya menempatkan seseorang kan sesuai yang saya tahu. Menurut pengamatan saya, oh dia pas ditempatkan di sini, ya sudah. Jadi saya tempatkan orang-orang yang punya gaya komunikasi yang saya mau," ujar Dwi.
"Nyeleneh", tapi Santun