Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Tak Tahu Urgensi Dibangunnya PLTMH di Deiyai

Kompas.com - 04/04/2016, 15:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan bahwa kondisi kelistrikan di Papua memang sangat memprihatinkan.

Menurut penuturan Sudirman, usai menjadi saksi dalam dugaan suap dengan terdakwa anggota DPR Dewie Yasin Limpo, ada 12 kabupaten di Papua yang belum mendapatkan akses tenaga listrik.

"Kondisi kelistrikan di Papua memang memprihatinkan," ujar Sudirman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).

"Ada 12 kabupaten yang belum mendapatkan akses listrik. Deiyai termasuk menjadi prioritas Kementerian ESDM," kata dia.

Namun, ia mengatakan tidak mengetahui urgensi dari usulan dibangunnya pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), sebagaimana diusulkan oleh Pemda Deiyai dan disampaikan melalui Dewie Yasin Limpo.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini Kementerian ESDM telah mempersiapkan program Indonesia Terang untuk menyelesaikan masalah kurangnya akses listrik di Indonesia bagian Timur.

"Dalam waktu dekat akan diluncurkan. Mungkin pada pertengahan atau akhir April," ucap Said.

Selain itu ia juga menjelaskan program Indonesia Terang akan terus berjalan meski dan tidak akan terganggu dengan adanya kasus dugaan suap tersebut.

Kementerian ESDM akan tetap memperhatikan usulan dari daerah dan akan memfasilitasi daerah untuk membuat usulan.

"Kami akan menyediakan fasilitator dan konsultan agar proposal yang diajukan memenuhi syarat, Karena tidak bisa mengusulkan ke DPR tanpa ada usulan dari daerah," ujarnya.

Serahkan proposal

Sebelumnya, Sudirman membenarkan bahwa terdakwa Dewie Yasin Limpo pernah menyerahkan proposal proyek pembangunan PLTMH di Deiya, Papua, kepada dirinya, usai rapat kerja antara Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI pada 8 April 2015.

Menurut Sudirman, Dewie Yasin Limpo pernah menyampaikan sebuah proposal proyek dari Pemerintah Daerah Deiyai dan menceritakan mengenai kondisi kelistrikan di Papua sangat memprihatinkan.

"Dia (DYl) pernah bercerita mengenai kondisi listrik di Papua. Katanya kantor Bupati tidak ada listrik. Dia mau memperjuangkan ini. Ya saya ingat, Dewie menyampaikan itu lewat forum (rapat)," kata Sudirman.

Meskipun demikian, dia menjelaskan, proposal yang diajukan tersebut belum memenuhi syarat-syarat pengajuan proposal pada umumnya.

(Baca: Menteri ESDM Akui Dewi Yasin Limpo Pernah Berikan Proposal Proyek PLTMH)

Dalam pengajuan tersebut, kata Said tidak dilengkapi dengan syarat yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM, salah satunya adalah soal studi kelayakan.

"Syaratnya tidak hanya berupa proposal kan tapi ada macam-macamnya, seperti studi kelayakan," ujarnya.

Kompas TV KPK Geledah Ruangan Dewie Yasin Limpo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com