Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Kembalikan Suap setelah "Diendus" KPK

Kompas.com - 02/03/2016, 07:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

Uang tersebut diduga merupakan pelicin agar Rio mau berkomunikasi dengan Kejaksaan Agung terkait penyelidikan dugaan korupsi dana bantuan sosial di Provinsi Sumut.

Akan tetapi, menurut Rio, uang itu hanya untuk ngopi-ngopi.

Uang tersebut diberikan Evy melalui Fransiska Insani Rahesti, teman lama Rio sekaligus anak buah pengacara Otto Cornelis Kaligis.

Begitu ada pemberitaan soal tangkap tangan anak buah Kaligis, Muhammad Yagari Bhastara Guntur alias Gary, Rio mengembalikan uang itu kepada Sisca dan mengatur skenario seakan uang tak pernah berada di tangannya.

Uang tersebut kemudian dikembalikan Sisca ke KPK saat ia diperiksa KPK sebagai saksi.

Namun, pengembalian uang itu tak lantas menghapus tindak pidananya. Rio ditetapkan jadi tersangka dan kini telah divonis hukuman dua tahun penjara.

2. Anggota DPRD Sumut
Sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara juga mengembalikan uang yang diterima dari Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, saat mereka diperiksa KPK sebagai saksi.

Uang tersebut untuk memuluskan pembahasan APBD, laporan pertanggungjawaban, dan penolakan pengajuan interpelasi.

Sejumlah anggota Dewan itu antara lain anggota Fraksi PDI Perjuangan Brilian Moktar serta anggota Fraksi Golkar Hardi Mulyono dan Chaidir Ritonga.

Namun, Chaidir ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Bahkan, Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry mengakui bahwa istrinya, Evi Diana, juga mengembalikan uang tersebut.

Namun, ia enggan mengungkap nominalnya.

3. Anggota DPRD Banten
Pengembalian uang oleh puluhan anggota DPRD Banten terkait dugaan suap untuk memuluskan anggaran pembentukan bank daerah Banten ke dalam rancangan APBD 2016.

Dalam perkara ini, KPK menjerat Ketua Komisi III DPRD Banten dari Fraksi PDI Perjuangan Tri Satya Santoso dan Wakil Ketua DPRD Banten dari Fraksi Partai Golkar SM Hartono yang disuap oleh Dirut PT Banten Global Development, Ricky Tampinongkol.

Namun, tidak diketahui pasti jumlah anggota Dewan yang mengembalikan dan nominal pengembaliannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com