Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Pertimbangkan Usul Kalla Kembali ke Sistem "Contreng" dengan Pulpen

Kompas.com - 01/03/2016, 06:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengatakan, KPU akan mempertimbangkan usulan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla agar pemilu dilakukan dengan mencontreng memakai pulpen.

Mekanisme ini pernah digunakan pada Pemilu 2009.

"Sebenarnya, contreng memakai pulpen kan pernah dilakukan pada Pemilu 2009. Kita evaluasi dengan pelaksanaan yang sekarang, kalau memang lebih efektif kami pertimbangkan," kata Husni, seusai menghadiri acara Bawaslu Awards 2016, di Balai Sarbini Jakarta, Senin (29/2/2016) malam.

Saat menyampaikan sambutan pada acara yang sama, Kalla mengatakan bahwa pemilu di Indonesia seperti praktik di zaman kuno karena mencoblos menggunakan paku.

"Dulu pernah sempat pakai pulpen, sekarang pakai paku lagi. Coba pertimbangkan kembali supaya lebih berbudaya," kata Kalla.

Ia juga mengimbau DPR agar tidak perlu mengubah undang-undang pada setiap penyelenggaraan pemilu.

Kalla berpendapat, akan lebih baik jika membuat peraturan yang efektif dan efisien dalam waktu yang lama.

"Jangan setiap pemilu, ubah undang-undang, mestinya tidak perlu, ini kepada anggota DPR," kata Kalla.

Selain Wapres Jusuf Kalla, acara penganugerahan Bawaslu Awards 2016 juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.

Bawaslu Award 2016 diberikan kepada pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kelurahan, pengawas di tingkat tempat pemungutan suara (TPS), tokoh masyarakat, organisasi sosial, dan media sebagai bagian dari program pengawasan partisipatif masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com