Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsistensi Ahok Maju di Jalur Independen Atau Ikut Parpol Akan Terjawab April

Kompas.com - 26/02/2016, 06:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Basuki Tjahaja Purnama berulang kali menegaskan akan maju melalui jalur independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Namun hingga kini, Basuki atau yang akrab disapa Ahok itu belum mendeklarasikan diri menjadi calon gubernur independen.

Ahok yang awalnya selalu mantap untuk menunggu pendukungnya, 'Teman Ahok', mengumpulkan persyaratan satu juta fotokopi KTP. Kini kemantapan jawaban Ahok seakan tergoyahkan oleh dukungan yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri padanya.

Meski belum memberi dukungan resmi, Ahok terus percaya diri sudah mendapat dukungan dari partai politik dengan kursi terbanyak di DPRD DKI itu.

"Pendaftaran (calon gubernur) kan Juli. Kami butuh tiga bulan untuk pertemuan internal segala macam, April harus bisa saya putuskan (maju melalui jalur independen atau diusung partai)," kata Ahok, di Balai Kota, Kamis (25/2/2016).

Ahok pun berencana mempertemukan 'Teman Ahok' dengan Megawati. Jika 'Teman Ahok' berhasil mengumpulkan satu juta fotokopi KTP, maka Ahok memastikan akan maju sebagai calon independen.

"Kalau memang saya bisa ikut (didukung) PDI-P, alangkah baiknya kalau mereka ikut (mendukung) PDI-P juga kan," kata Ahok.

Ahok yakin 'Teman Ahok' mampu memenuhi persyaratan yang diajukannya. Sebab, 'Teman Ahok' pun sebelumnya meyakinkan mampu mengumpulkan satu juta fotokopi KTP bagi Ahok.

Saat berbicara dengan pendukungnya, Ahok menyebut dirinya akan didukung oleh partai politik. Selama mampu bekerja baik untuk pembangunan Jakarta.

"Toh saya kenal baik dengan ibu Mega, Partai Hanura, Nasdem, PAN, PKB, Golkar juga baik," kata Ahok. (Baca: Mengaku Dapat Restu Megawati, Ahok Merasa Mirip Risma)

Ahok mengakui tidak mudah maju sebagai calon independen. Sebab nantinya 'Teman Ahok' harus memverifikasi ulang data-data yang telah diberikan. Mereka juga harus menelepon pihak-pihak yang sudah memberi fotokopi KTP ketika Ahok memilih calon wakil gubernurnya.

Sebab, di dalam formulir 'Teman Ahok', tidak tercantum nama calon wakil gubernur pendamping Ahok.

"Ya makanya kita harus ngomong, mau enggak mau kalau mereka (Teman Ahok) bisa penuhi (satu juta fotokopi KTP) ya kami ikut Teman Ahok," kata Ahok. (Baca: Ahok: Masalahnya, PDI-P Tidak Mendukung Teman Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com