Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi YPMA: 59 Persen Acara Televisi Tidak Aman bagi Anak

Kompas.com - 27/01/2016, 18:11 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) sepanjang 2006-2015, terungkap bahwa masih banyak acara anak di televisi justru masuk dalam kategori "hati-hati" dan "bahaya".

Dari 1.401 acara anak yang dianalisis, 59 persennya tidak ramah terhadap anak.

Acara tersebut sebagian besar berisi konten yang berdampak buruk pada perkembangan anak. Misalnya, karena penggunaan kata-kata kasar dalam dialognya.

"Kami ingin meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sungguh-sungguh menjadikan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan khusus saat melakukan evaluasi uji publik perpanjangan izin penyiaran," ujar Koordinator YPMA Hendriyani, saat memberikan keterangan pers, di Kampus UI Salemba, Rabu (27/1/2016).

"Anak-anak dan remaja merupakan khalayak khusus yang harus dilindungi," kata dia. 

Menurut Hendriyani, selama ini ketentuan tentang perlindungan anak dan remaja merupakan aspek yang sering dilanggar oleh lembaga penyiaran swasta.

Beberapa stasiun TV memang pernah mendapat sanksi terkait pelanggaran tersebut. Namun, penjatuhan sanksi saja tidak bisa menjadi sarana untuk melakukan pembenahan penyiaran Indonesia.

"Evaluasi KPI terhadap stasiun televisi diharapkan tidak saja bertumpu pada bentuk pelanggarannya saja, tetapi juga harus melihat bagaimana respon stasiun atas sanksi yang dijatuhkan oleh KPI, apa ada pembenahan konten atau tidak," ujar Hendriyani.

Lebih lanjut, YPMA juga meminta KPI agar mengumumkan hasil penilaian terhadap isi siaran sepuluh TV Swasta tersebut kepada masyarakat.

Informasi yang disampaikan oleh KPI juga harus mencakup dasr pertimbangan dan argumentasi penilaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com