Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gafatar Diduga Gunakan Metode-metode Ini untuk Dekati Calon Pengikutnya

Kompas.com - 13/01/2016, 16:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Saleh Daulay mengungkapkan, organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) memiliki banyak metode untuk merekrut orang-orang yang disasar sebagai target operasi mereka.

Namun, pada umumnya, organisasi itu merekrut orang-orang awam dalam hal ilmu agama.

"Ketika dikenalkan dengan suatu aliran pemikiran dan gerakan tertentu, (orang yang awam dalam hal agama) tidak menolak dan mudah menerima," kata Saleh dalam keterangannya, Rabu (13/1/2016).

Ia menjelaskan, untuk kalangan mahasiswa, Gafatar diduga merekrut dengan metode halaqah, yakni pertemuan terbatas atau sekadar pengajian-pengajian kecil. Selain itu, perekrutan juga dilakukan melalui kerja-kerja sosial yang dapat menarik simpati.

(Baca: Gafatar Membubarkan Diri karena Aksi Sosialnya Sering Ditolak Masyarakat)

Sementara itu, bagi mereka yang berasal dari kalangan profesional dan memiliki tingkat kematangan intelektual serta mapan secara finansial, yang menjadi sasaran ialah yang memiliki pamahaman agama yang lemah.

"Bahkan, lebih dari itu, rela meninggalkan keluarga untuk menjalankan misi organisasi," ujarnya.

Selain itu, lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, tidak menutup kemungkinan Gafatar juga menyasar orang-orang yang memiliki ekonomi lemah, tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap.

Metode yang digunakan dapat saja dengan mengajak untuk mengisi waktu luang.

(Baca: MUI: Moshaddeq yang Merupakan Nabi Palsu Tercatat sebagai Pembina Gafatar)

"Tetapi, pada tingkat tertentu, kemudian justru menjadi kegiatan utama, bahkan menjadi modus eksistensinya," kata dia.

Untuk mewaspadai gerakan kelompok ini, Saleh mengimbau agar masyarakat dapat berkoordinasi dengan aparat penegak hukum apabila melihat adanya perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan mereka.

"Sebetulnya, masyarakat paling tahu tentang perubahan yang ada di sekitarnya. Masyarakatlah semestinya ujung tombak dalam menjaga lingkungannya. Jika ada yang dinilai aneh dan menyimpang, itu bisa langsung dilaporkan kepada pihak berwenang," ujarnya.

 

Kompas TV Waspada Ormas Ilegal Gafatar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com