Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Orang Ditangkap Densus 88 di Solo, Dua Orang Dilepaskan

Kompas.com - 29/12/2015, 17:47 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Setidaknya empat orang ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Kota Solo pada hari Selasa (29/12/2015). Keempat orang tersebut berinisial NA, G, Hz dan And. 

Menurut kuasa hukum, dua dari empat warga Solo yang ditangkap saat ini sudah dibebaskan meski sempat ditahan di Mapolsek Banjarsari, Solo. 

Kurniawan, kuasa hukum dari warga yang ditangkap Densus, menjelaskan bahwa keempat orang tersebut ditangkap di beberapa lokasi di Kota Solo, Jawa Tengah, pada hari yang sama, Selasa (29/12/2015). 

Penangkapan di Jalan Panularan, Laweyan Solo, seperti yang diberitakan sebelumnya adalah HZ. 

"Yang ditangkap di Panularan adalah Hz, sedangkan NA dan G di jalan Honggowongso," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (29/12/2015). 

Kurniawan menambahkan bahwa NA dan G sempat ditahan di Mapolsek Banjarsari, dan saat ini sudah dilepaskan petugas karena tidak terbukti bersalah. Sedangkan Hz dan And masih ditahan. 

Namun, Kurniawan tidak mengetahui persis apakah keduanya ditahan di Polda Jawa Tengah atau ke Mabes Polri. 

Sementara itu, menurut Kasatintel Polresta Solo, Kompol Sugiono, membenarkan bahwa dua orang yang sempat ditahan, sudah dilepaskan. 

"Sesuai petunjuk dari Densus, keduanya bisa dipulangkan setelah sempat dicurigai," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror menangkap sejumla orang di Solo, salah satunya di Jalan Panularan, Laweyan, Solo. Penangkapan sempat diketahui warga dan anggota Densus melarang warga untuk mendekat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com