Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Terduga Teroris yang Ditangkap Berasal dari Kelompok Berbeda

Kompas.com - 24/12/2015, 12:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, total teroris yang telah ditangkap oleh tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kini berjumlah 11 orang. Mereka berasal dari tiga kelompok berbeda.

"Di Jatim kan kelompok radikal lama, sudah gabungan. Kemudian, di Jateng itu kelompok ISIS yang berafiliasi di Solo," tutur Anton di Kompleks Mabes Polri, Kamis (24/12/2015).

Terduga teroris di Bekasi yang baru ditangkap, kata Anton, berasal dari kelompok ISIS yang berhubungan langsung dari Suriah.

Adapun kelompok lainnya adalah gembong teroris Poso, Santoso. Anton menambahkan, terkait kelompok Santoso, Polri juga akan tetap mewaspadai pergerakannya selama Natal dan Tahun Baru.

(Baca: Kapolri: Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Terkait ISIS)

"Ya memang dia juga kan sudah mengancam sebelumnya bahwa akan mengadakan almaliyah, aksi di bulan Desember. Walaupun cuma ancaman, tetap harus kita waspadai," ungkap Anton.

Anton menjelaskan, Polri telah melakukan upaya-upaya proaktif yang signifikan. Polri sebelumnya menangkap sejumlah terduga teroris di Jawa Timur, Sukoharjo, Tasikmalaya, Klaten, Solo, dan terakhir di Bekasi.

Dia juga menyinggung komentar sejumlah pihak yang mengatakan bahwa kepolisian terlalu demonstratif dalam menangkap pelaku terorisme. Menurut Anton, kepolisian bukan demonstratif, tetapi harus super-waspada.

(Baca: Menko Polhukam: Kawasan Obyek Vital "High Alert" hingga Tahun Baru)

"Bahkan, ada (teroris) yang siap untuk menjadi 'pengantin'. Kalau terhadap teror, kita harus super-waspada, bukan demonstratif. Kalau nanti sudah kejadian meledak, siapa yang disalahkan? Kan polisi," kata dia.

Terorisme, menurut Anton, tidak seperti kejahatan biasa, seperti copet atau pencurian. Karena itu, untuk memeranginya, diperlukan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat dan juga pemuka agama, terutama jika bicara soal ISIS.

"Memerangi terorisme itu kalau dibebankan kepada polisi, terus terang kami itu mungkin tidak akan selesai, tidak akan maksinal. Terorisme itu juga masalah ideologi dan keyakinan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com