Pesawat produksi Korean Aero Industries (KAI) tersebut dibeli Pemerintah Indonesia pada 2013 lalu.
"Itu pesawat yang datang dari Korea 2012/2013 lalu. Jadi, relatif masih baru," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Dwi Badarmanto di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu siang.
Saat itu, pemerintah membeli satu skuadron pesawat latih buatan Korea Selatan tersebut.
Kini, pesawat-pesawat tersebut tergabung dalam Skuadron Udara 15 Lanud Iswahyudi, Madiun.
Sementara itu, Dwi mengatakan, belum ada kebijakan dari Kepala Satuan Angkatan Udara untuk mengandangkan pesawat T-50i lainnya yang berada di Lanud Iswahyudi.
Walau demikian, Dwi mengatakan, TNI AU telah mengirimkan tim investigasi yang dipimpin Wakas AU Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja untuk menyelidiki kecelakaan tersebut.
Menurut rencana, TNI AU akan menggandeng pihak Korea Selatan untuk menyelidiki kecelakaan ini.
"Ya, pasti dong. Kita akan libatkan di dalam tim investigasi di dalam tim TNI," kata Dwi.
Sebelumnya, pesawat T-50i Golden Eagle jatuh saat menjalani sesi aerobatik pada Gebyar Nusantara 2015 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Akibat peristiwa tersebut, dua pilot pesawat itu, Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi, tewas.
Kini, jenazah kedua pilot itu masih disemayamkan di Rumah Sakit TNI AU Hardjolukito.
Video hasil konferensi pers jatuhnya T-501 milik TNI AU di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta: https://youtu.be/Z6R-EM7MdsU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.