Darmo akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan permufakatan jahat dalam percakapan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada 8 Juni 2015.
Arminsyah tak berkomentar banyak terkait agenda pemanggilan Darmo ke Kejaksaan Agung. Ia hanya menekankan bahwa koordinasi tengah dilakukan dan kemungkinan memanggil saksi-saksi lain masih terbuka.
(Baca: Darmo, Si Pintar yang Disayang Jokowi dan Didekati Riza Chalid)
"Nanti saja lah ya. Ya kan kita ingin menggali peran dia apa. Ini kan masih berkembang," kata Arminsyah.
Dalam rekaman percakapan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid bersama Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Darmo disebut berkali-kali.
Dia adalah politisi Partai Demokrasi Indonesisa Perjuangan (PDI-P) yang direkrut oleh Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi Kepala Staf Presiden.
(Baca: Loloskan Kontrak Karya Freeport, Riza Chalid Lobi Anak Buah Luhut?)
Di dalam rekaman, Darmo diibaratkan sebagai anak kesayangan Jokowi karena kecerdasannya.
Hal itu membuat Riza Chalid mendekati pria yang sempat bekerja di Gedung Putih, Amerika Serikat, itu.
Pada awal percakapan, nama Darmo juga sempat disebut oleh Setya. Setya menceritakan pendekatan yang cukup intensif dilakukan Riza terhadap Darmo.