"Saya tidak apa-apa dibilang presiden gila, sarap, koppig tidak apa. Akan tetapi, kalau sudah dibilang mencatut, meminta saham, itu yang tidak bisa," ungkap Jokowi dengan nada tinggi di Istana Merdeka, Senin (7/12/2015).
Sementara itu, Kalla, meski dengan nada yang lebih tenang dan rileks, mengeluarkan pernyataan yang cukup keras kepada Setya Novanto. Bagi Kalla, dengan situasi saat ini, Setya sebaiknya mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
Kalla menantikan hasil sidang MKD. Namun, menurut dia, MKD juga harus membandingkan kasus etika sebelumnya yang juga menjerat Setya saat hadir dalam kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump.