Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Diminta Tak Sepelekan Penolakan di Pilkada akibat Kasus Setya Novanto

Kompas.com - 08/12/2015, 22:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye tolak Partai Golkar dalam Pilkada serentak merebak di masyarakat, terutama media sosial.

Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi mengatakan, kampanye tersebut tidak boleh diremehkan oleh kader Partai Golkar.

"Kampanye menolak pasangan calon yang diusung oleh Partai Golkar pada Pilkada Serentak jangan dianggap remeh, terutama di daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak yang tingkat melek media dan internetnya tinggi," ujar Muradi, Selasa (8/12/2015).

Menurut Muradi, kampanye ini merupakan kemarahan publik atas munculnya kasus Ketua DPR Setya Novanto dan pemeriksaannya oleh Mahkamah Kehormatam Dewan.

Menurut Muradi, publik menilai Golkar dan MKD tak ada bedanya, karena sama-sama mencari celah keluar dari tekanan tanpa meredakan "kemarahan" publik.

Muradi mengatakan, hal tersebut berdampak pada konstelasi dan pemenangan ajang kontrak politik lima tahunan itu.

Terlebih lagi, kampanye itu beredar di media sosial yang cenderung menyasar pemilih pemula dan pemilih kelas menengah.

"Yang mana dua strata pemilih tersebut dikenal tingkat melek media dan informasinya tinggi," kata Muradi.

Menurut Muradi, jika dua strata pemilih itu tidak mendapatkan pasangan calon selain yang diusung Golkar, maka kemungkinan mereka memilih golput.

Oleh karena itu, penting bagi Golkar untuk tidak menganggap remeh kampanye tersebut karena bisa menjadi titik lemah pemenangan.

"Apalagi jika banyak partai lain yang mengusung paslon berbeda memanfaatkan cela ini untuk menggembosi paslon yang diusung Partai Golkar, dengan memanfatkan kasus Setya Novanto sebagai bagian dari pengalihan dukungan dari paslon yang diusung Golkar," kata Muradi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com