Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kapolri: Pemimpin Partai Hanya Urusi Bisnis, Lupa Tugasnya

Kompas.com - 27/11/2015, 17:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Polri Jenderal (Purn) Widodo Budidarmo mengatakan, saat ini banyak politisi yang tidak mengerti etika berpolitik sehingga membuat situasi perpolitikan tidak kondusif.

Kepemimpinan juga dianggapnya masih menjadi masalah di dunia politik saat ini. Widodo menyayangkan, kondisi tersebut juga terjadi di internal Partai Golkar.  

"Sangat disayangkan ini terjadi di Partai yang selalu kita banggakan dari dulu. Saya mempunyai kesan bahwa persoalan yang terjadi di Golkar akhir-akhir ini adalah soal leadership, kepemimpinan," kata Widodo di Kantor Forum Komunikasi TNI di Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015).

Hal tersebut disampaikannya dalam kunjungan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ke sesepuh TNI yang pernah bersama Partai Golkar membangun Indonesia. (baca: Aburizal Bakrie Tak Undang Agung Laksono di HUT Golkar)

Kunjungan tersebut menindaklanjuti acara sharing session GMPG untuk mendorong percepatan rekonsiliasi Golkar.

Menurut Widodo, saat ini banyak godaan bagi pemimpin, khususnya pemimpin partai politik. Ia melihat, banyak kegiatan politik yang tujuannya hanya mencari uang. (baca: Di Depan Setya Novanto, Jusuf Kalla Ingatkan Golkar soal Kejujuran)

Bahkan, kata Widodo, sejumlah pemimpin partai lupa akan tugasnya sebagai pemimpin dan hanya mengurusi bisnis.

"Hanya mengurusi bisnis, di mana-mana bisnis," ujar Widodo.

Ia menilai, kondisi tersebut karena pemerintah belum bisa memberikan dukungan kepada partai-partai politik sehingga mereka terpaksa mencari uang sendiri guna membiayai kegiatan politiknya. (baca: Agung Laksono: Jika Tak Segera Berakhir, Kasus Novanto Akan Timbulkan Guncangan Baru)

Ia berharap, di tengah kisruhnya internal Golkar, bisa terpilih pemimpin baru yang tahu kewajibannya sebagai pemimpin partai politik dan menyadari bahwa tugasnya adalah mengurusi partai dan rakyat.

"Juga harus menjaga kehormatannya. Sekarang banyak yang sudah rusak," kata Widodo.

Hingga saat ini, konflik internal Golkar belum juga selesai. Kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono masih mengupayakan rekonsiliasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Nasional
Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Nasional
Meski Urus 'Stunting', BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Meski Urus "Stunting", BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com