Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajang Pertaruhan Kehormatan DPR

Kompas.com - 23/11/2015, 15:00 WIB

Oleh: Ayu Siantoro

JAKARTA, KOMPAS - Hampir dua bulan sejak pemerintah menyetorkan nama delapan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ke Dewan Perwakilan Rakyat, uji kelayakan dan kepatutan belum juga digelar. Penundaan itu menyebabkan runtuhnya kepercayaan publik terhadap komitmen Parlemen dalam pemberantasan korupsi.

Masa jabatan pimpinan KPK akan berakhir 16 Desember 2015. Akan tetapi, kurang dari sebulan sebelum tanggal tersebut, belum ada tanda-tanda uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK yang baru akan dilaksanakan. Padahal, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan delapan nama calon pimpinan KPK periode 2015-2019 hasil kerja panitia seleksi pada 1 September 2015.

Alih-alih melaksanakan tugasnya sesuai undang-undang (UU), Komisi III DPR malah berkali-kali mengadakan rapat dengar pendapat dengan Pansel Capim KPK. Mereka terus mempertanyakan perihal administrasi dan metode seleksi yang dilakukan pansel. Padahal, soal mekanisme seleksi dan penjaringan yang dilakukan merupakan ranah kewenangan pansel.

Bukan kebaikan yang diperoleh dari tindakan DPR tersebut. Tujuh dari sepuluh responden menyangsikan proses seleksi pimpinan KPK oleh DPR berlangsung tanpa campur tangan kepentingan politik sempit. Sebanyak 68 persen responden malah sudah jatuh tak percaya. Ketika uji kelayakan dan kepatutan tiba waktunya dilaksanakan, kredibilitas DPR menyeleksi calon tetap dipertanyakan.

Bagaimanapun, publik ragu DPR mampu bersikap obyektif dalam menilai kapasitas calon pimpinan KPK. Kepentingan politik anggota DPR akan menjadi pertaruhan, baik dalam proses seleksi maupun pasca seleksi nantinya. Sulit dimungkiri bahwa "pasien" langganan KPK yang terbesar masih berkisar di level penyelenggara negara berupa wakil rakyat selain kepala daerah.

Oleh karena itu, profesionalitas para anggota DPR pun disangsikan oleh mayoritas publik (62 persen responden). Dalam hal seleksi KPK, kepentingan rakyat yang seharusnya menjadi prinsip utama DPR untuk memilih pimpinan KPK dinilai telah ditinggalkan para politisi.

Penundaan proses seleksi oleh DPR dikhawatirkan mengancam kelancaran pengusutan kasus-kasus korupsi kakap. Hampir dua pertiga responden menengarai penundaan itu cenderung bermaksud melemahkan KPK. Terlebih lagi, baru-baru ini DPR juga memunculkan wacana penyusunan revisi UU KPK yang isinya disinyalir mengandung usaha-usaha pengebirian wewenang KPK.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com