Meski seolah berakhir dengan kalahnya pertempuran dalam jumlah perolehan penonton-padahal bertempur di area sendiri dengan segala macam propaganda yang melibatkan emosi nasionalisme-paling tidak karya keroyokan anak-anak muda kita menyisakan sebuah harapan yang menyertakan renungan baru.
Harapannya adalah kita telah memiliki contoh generasi muda yang berani mengejar kesempatan untuk menjadi pahlawan dengan berbuat sesuatu yang inovatif bagi kemakmuran bangsa dan negara.
Dan, sekaligus meninggalkan renungan: kenapa para patriot kita kini sering kalah dalam bersaing meski segala tumpah darah telah diupayakan secara maksimal?
Jawaban saya sederhana. Kita kalah berperang bukan karena musuh kita yang kuat, tetapi lebih karena kita yang lemah.
Namun, kita harus selalu bangkit, seperti pesan Tjoet Nyak Dhien kepada anaknya.
Moeldoko
Jenderal (Purn) TNI; Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 November 2015, di halaman 6 dengan judul "Kebangkitan Pahlawan".