Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkitan Pahlawan

Kompas.com - 10/11/2015, 15:00 WIB

Jika dihayati dengan jernih, sejatinya mereka hanya ingin generasi penerus menikmati hak dasar manusia serta terbebas dari kemiskinan dan kebodohan.

Makna lebih jauh lagi: sebuah visi besar, masa depan bangsa Indonesia sudah selayaknya berada dalam sebuah bingkai negara yang sejahtera, adil, makmur, dan aman.

Musuh baru

Saat ini zaman sudah bergerak maju dengan tingkat persaingan yang begitu kompleks. Perubahan yang terjadi bak turbulensi, begitu cepat dan terkadang sangat mengejutkan.

Untuk menghadapi efek guncangannya, semangat kepahlawanan sangat penting dan menentukan. Sebab, salah satu kunci menghadapi masa sekarang dan masa depan adalah perjuangan secara total dan tidak setengah-setengah.

Memang situasinya berbeda. Paradigma tentang perang pun telah berubah. Dulu para pejuang menggunakan fisik dan kekuatan senjata dengan bertaruh jiwa raga.

Perang sekarang sudah berubah wujud dengan medan tempur berbeda: tidak nyata, tanpa wilayah, serta bisa terjadi di mana saja dengan aktor negara (state) atau bukan. Pemerannya bisa terkamuflase melalui berbagai bentuk.

Sekarang era perang kebudayaan yang bentuknya kompleks dan mengerikan. Salah satu cirinya adalah menyenangkan korban. Tampak aneh, tetapi begitulah kenyataannya.

Para korban narkoba merasa nikmat, padahal mereka korban. Demikian pula anak-anak kita lebih senang memilih artis dan restoran bermerek asing dibandingkan produk dalam negeri.

Di sisi lain, kesadaran tentang hak asasi manusia juga semakin kuat. Perjuangan akan kebenaran, kebaikan, cinta, dan kasih makin kencang, tetapi perilaku sadis dan kejam terhadap sesama manusia tetap terjadi.

Kita semua seolah terperangkap dalam kondisi seperti ini dan kita kurang menyadari bahwa kekuatan kita semakin dilemahkan.

Sebagai generasi penerus para pahlawan, memberikan konteks kekinian atas nilai-nilai heroik mereka menjadi penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com