Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polair Tangkap Tiga Kapal Vietnam di Dekat Laut China Selatan

Kompas.com - 16/10/2015, 17:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Personel Direktorat Polisi Air (Ditpolair) dari Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri menangkap tiga kapal berbendera Vietnam, Rabu (14/10/2015) lalu.

"Betul, kapal itu kapal penangkap ikan ilegal di wilayah Indonesia, Laut China Selatan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto di kantornya, Jumat (16/10/2015).

Kapal pertama, yakni KG-1556 TS berbobot 80 gross ton. Kapal yang dinakhodai WN Vietnam bernama Cuong itu membawa empat anak buah kapal warga Vietnam.

Kapal kedua, yakni KG-93133 TS berbobot 80 gross ton. Kapal itu dinakhodai WN Vietnam atas nama Hoen Van Hai dan membawa 16 orang ABK yang seluruhnya juga warga Vietnam. Kapal kedua memuat satu ton ikan campuran.

Kapal ketiga, yakni KG-93575 TS berbobot 80 GT. Kapal itu didnahkodai WN Vietnam atas nama Ze Vcin Do dan membawa 16 orang ABK warga Vietnam. Kapal itu juga memuat satu ton ikan campuran. Ketiga kapal melanggar izin penangkapan.

"Setelah diperiksa, ketiga kapal itu melanggar pasal 93 ayat 2 Undang-undang nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan," ujar Agus.

Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono menambahkan, kapal tersebut telah selesai diperiksa legalitasnya di lokasi penangkapan atau tengah laut.

Rencananya, ketiga kapal beserta awaknya akan dibawa ke Kalimantan Barat untuk diproses hukum.

"Transit dulu di pelabuhan PSDKP Tarempa, Anambas Natuna, Kepulauan Riau. Rencananya tujuan akhirnya Kalbar," ujar Suharsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com