Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana "Reshuffle" Jilid II, PDI-P Berharap Jokowi Hindari Risiko Politik

Kompas.com - 16/10/2015, 16:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta Presiden Joko Widodo berhati-hati jika ingin melakukan perombakan kabinet jilid II.

Hal itu ia sampaikan menanggapi sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang berbalik mendukung pemerintah dan berharap dapat masuk dalam kabinet.

Hasto menuturkan, perombakan kabinet harus dilakukan dengan memperhitungkan risiko politiknya. Ia berharap Presiden lebih baik fokus pada perbaikan ekonomi nasional dengan susunan kabinet yang dinilai semakin solid.

"Dalam situasi sekarang memang lebih baik kita bicara bagaimana pemerintah secara serius menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan di sektor perekonomian," kata Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Hasto melanjutkan, perbaikan ekonomi perlu didukung dengan terwujudnya stabilitas politik dan kepastian hukum. Ia menjamin, PDI-P akan mendukung penuh semua program pemerintah yang memberi harapan pada perbaikan ekonomi dan kesejahteraan nasional.

"Kita menghindari risiko-risiko politik yang tidak perlu," katanya.

Meski demikian, Hasto menyadari Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif melakukan perombakan kabinet. Dirinya hanya berharap keputusan itu dipertimbangkan dengan matang dan tidak mengganggu kepentingan nasional.

"Sekiranya reshuffle akan dijalankan Presiden itu didasarkan pertimbangan matang untuk memperkuat konsolidasi pemerintah dengan DPR," kata Hasto.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto sebelumnya menilai, setahun kinerja pemerintahan masih belum maksimal. Sebagai partai yang baru masuk mendukung pemerintahan, PAN siap untuk membantu, salah satunya dengan menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri dalam kabinet kerja.

"Rakyat tidak puas dari ekspektasi selama ini, baik dari sisi ekonomi, penegakan hukum, dan bidang politik," kata Yandri saat dihubungi.

Kendati demikian, lanjut Yandri, satu tahun bukan lah waktu yang cukup untuk memvonis atas keberhasilan suatu pemerintahan. Masih ada empat tahun tersisa untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. (baca: Rakyat Tak Puas Kinerja Kabinet, PAN Siapkan Menteri)

PAN, menurut Yandri, sudah mempersiapkan nama-nama yang layak untuk diajukan sebagai menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com