Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Tetap Mendapat Hak Pilih di Pilkada

Kompas.com - 14/10/2015, 06:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum memastikan bahwa seluruh warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2015. Warga yang menjadi korban bencana dan terpaksa mengungsi pun tetap dapat memilih asalkan domisili baru mereka sesuai dengan alamat di kartu tanda penduduk (KTP).

"Mereka tetap akan kita data berdasarkan domisili sekarang. Dalam pemilihan kepala daerah, mereka boleh menggunakan hak pilih sepanjang masih punya KTP yang sesuai dengan tempat menggunakan hak pilih," ujar Komisioner KPU Pusat Arief Budiman dalam konferensi pers di Media Center Kantor KPU, Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Para pengungsi tersebut, menurut Arief, seringkali juga telah diberi uang untuk pindah ke tempat lain di luar lokasi bencana. Bahkan, bisa jadi pindah ke tempat yang tidak melangsungkan pilkada.

"Memang ada kesulitan. Ada warga-warga yang sudah pindah (dari lokasi bencana) tapi tidak terdeteksi dalam data kami," kata dia.

Arief mengambil contoh daerah Sidoarjo yang terkena bencana lumpur, karena memang secara administratif daerah tersebut sudah tidak memiliki penghuni, maka tidak dibentuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Sepanjang daerah atau wilayah administratif itu masih dinyatakan ada dan beroperasi, maka akan dibentuk (PPK dan PPS). Tapi kalau tidak ada, maka tidak akan dibentuk," kata Arief.

Berdasarkan data yang dimiliki KPU, setidaknya ada tiga daerah yang DPT-nya kosong di area terdampak lumpur Sidoarjo, yaitu Jatirejo, Renokenongo, dan Siring. Hal tersebut karena secara administrasi daerah-daerah tersebut sudah tidak berpenghuni.

"Prinsipnya, bukan karena desa-desa itu kena lumpur kemudian warga di desa itu tidak dilayani hak pilihnya. Dia dilayani, di mana pun dia berada asalkan dia masih warga Sidoarjo pasti akan dilayani hak pilihnya. Tapi dia nanti harus menggunakan hak pilihnya di wilayah Sidoarjo, tidak di luar Sidoarjo," papar Arief.

Ia memastikan, seluruh pemilih yang terdata akan terfasilitasi dan KPU akan menyediakan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) berdasarkan jumlah pemilih yang ditetapkan. Jadi, tidak akan ada pemilih yang tidak memilki TPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com