Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Minta PBB Lakukan Aksi Konkret untuk Hentikan Kekerasan

Kompas.com - 03/10/2015, 06:46 WIB
Suhartono

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, aksi kekerasan dan radikalisme yang terjadi di berbagai belahan dunia tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Perserikatan Bangsa-Bangsa harus segera menghentikan aksi-aksi kekerasan dan tragedi berdarah dengan berbagai dialog, kerja sama, langkah, serta aksi yang konkret bagi perdamaian di kawasan tersebut.

“Konflik dan aksi-aksi kekerasan masih terus mewarnai dunia. Radikalisme, aksi-aksi kekerasan dan terorisme terus berlanjut dan menjadi ancaman serius. Konflik sektarian, termasuk akibat ulah Negara Islam Irak Suriah (NIIS/ISIS) mengancam stabilitas politik dan menyebabkan krisis kemanusian tak pernah berhenti di Timur Tengah, khususnya di Suriah, Libya, Yaman dan din sejumlah negara lainnya,” ujar Wapres Kalla saat berpidato dalam sesi debat umum di Sidang Umum PBB, Markas Besar PBB di New York, Sabtu (2/10/2015) sore waktu setempat atau Minggu dinihari waktu Jakarta.

Saat berpidato  dengan tema Jalan Menuju Perdamaian, Keamanan dan Hak Asasi Manusia, Wapres Kalla didampingi Menteri Luar Retno LP Marsudi dan Kepala Perwalikan Tetap RI untuk PBB Desra Percaya.

Dampak dari aksi-aksi kekerasan dan terorisme tersebut, tambah Wapres Kalla, terus meluas dan tak hanya mengusik satu atau dua negara saja, seperti Irak dan Suriah. Akan tetapi, dampaknya juga dirasakan negara-negara lain, bahkan merusak tatanan kehidupan sosial di kawasan dan merusak sejarah yang ada.

“Penderitaan rakyat Palestina juga masih terus terjadi hingga kini meskipun bendera Palestina sudah dikibarkan di Markas Besar PBB. Padahal, realisasi dari hak-hak otonomi dan kenegaraan Palestina, masih jauh dari harapan," ujar Wapres Kalla.

"Konflik berdarah yang terus terjadi Jalur Gaza tak hanya menggusur 2.000 orang penduduk di kawasan tersebut, tetapi juga melukai 5.000 orang pendudukan Palestina,” ujarnya.

Selama ini, tambah Wapres Kalla, Indonesia sudah memainkan peranan untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut dengan berbagai cara dialog, pertemuan dan kerja sama internasional serta berbagi informasi dan cara terbaik melawan aksi-aksi kekerasan dan terorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com