JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyesalkan pihak yang melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena kunjungannya ke China untuk bertemu dengan para pengusaha di negara tersebut. Dia meminta masyarakat yang melaporkannya lebih memikirkan masalah yang substansial. (Baca: Hadiri Pertemuan Pengusaha China, Ketua MPR Dilaporkan ke MKD)
"Bangsa lain sudah sampai ke luar angkasa, kita kok masih bahas 'pop-dangdut', orang ketemu orang. Bangsa lain sudah bangun kapal ke luar angkasa, bangun kapal nuklir, kita jangan bahas masalah yang tak substansial," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menilai bahwa pertemuannya dengan sejumlah pengusaha Tionghoa pada saat kunjungan kerja MPR ke China beberapa waktu lalu itu merupakan hal wajar dan tidak perlu diperdebatkan. Kunjungan ini hanya dalam rangka memenuhi undangan dan kunjungan balasan karena sebelumnya delegasi dari China sudah berkunjung ke Indonesia.
"Yang penting bagaimana Indonesia ke depan bisa maju, ngomong soal kedaulatan, kemajuan ekonomi saja. Kita harus berpikiran maju, apalagi mahasiswa harus berpikiran maju. Harus bicara yang penting, jangan yang tak penting," kata dia.
Zulkifli dan delegasi MPR lain bertolak ke China untuk melakukan kunjungan balasan pimpinan MPR China ke MPR RI beberapa waktu lalu. Pada Jumat (18/9/2015) malam, mereka menghadiri acara jamuan makan malam dengan para pengusaha China di Beijing. Acara tersebut digelar oleh China Minsheng Investment Corp dan Maspion Group. (Baca Ketua MPR: Datanglah, Kami Sediakan Karpet Merah untuk Pengusaha China)
Dalam kesempatan itu, Zulkifli meyakinkan para pengusaha dari Negeri Tirai Bambu untuk berinvestasi di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa kondisi politik di Indonesia stabil meskipun kerap ada perbedaan pandangan antarparpol di Indonesia.
"Kami di parlemen, walaupun kadang-kadang beda, tetapi untuk investasi Tiongkok, semua mendukung. Jadi, datanglah ke Indonesia, tidak usah khawatir, tidak usah ragu, kami sediakan karpet merah untuk pengusaha Tiongkok yang datang," kata Zulkifli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.