Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desy Ratnasari: Lupakan KIH dan KMP!

Kompas.com - 05/09/2015, 16:30 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Amanat Nasional Desy Ratnasari mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai cerita masa lalu. Sebab, saat ini rakyat menanti solusi untuk masalah pelik yang dihadapi bangsa dan tidak ingin melihat elite hanya berseteru mencari jabatan.

"Lupakan KIH dan KMP. Sekarang yang harus dipikirkan adalah rakyat agar bisa sejahtera dan ekonomi Indonesia kembali bangkit," kata anggota Komisi VIII DPR RI ini kepada Antara di Sukabumi, Sabtu (5/9/2015).

Dia menegaskan bahwa bergabungnya PAN ke koalisi pemerintah adalah untuk menstabilkan politik, keamanan, dan ketertiban. Sebab, jika terus berkubu-kubu maka Indonesia akan sulit bangkit.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus dibantu, jangan hanya dikritik. Sebab, dengan kerja sama, dia yakin Indonesia akan bangkit dan menjadi yang terhebat.

Namun, Desy mengatakan, walaupun PAN sudah resmi bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, Desy memastikan partainya tetap akan kritis terhadap pemerintah. "Kami tetap akan mengkritisi pemerintah jika kebijakannya tidak prorakyat dan tidak sampai ke rakyat," kata dia.

Menurut Desy, PAN memilih bergabung dengan koalisi pemerintah karena saat ini partainya sangat peduli dengan rakyat Indonesia dan pemerintah tengah berjuang membangkitkan kembali ekonomi yang tengah terpuruk. Saat bersamaan, rakyat membutuhkan kinerja yang baik dari pemerintah dan legislatif.

PAN menginginkan semua pemangku kepentingan duduk bersama untuk membangkitkan kembali Indonesia dari berbagai keterpurukan ini.

"Kami akan tetap mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintah agar dalam membuat kebijakannya bisa lebih mengena ke rakyat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com