Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Berharap Negara Tetangga Bekerja Sama Hadapi Kabut Asap

Kompas.com - 04/09/2015, 21:41 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap negara tetangga ikut membantu mengatasi kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap dari titik panas di dua wilayah tersebut mulai mengganggu aktivitas di Singapura dan Malaysia.

"Kalau asap ini kan dua-duanya harus berusaha keras. Sama-sama kan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (3/9/2015), saat ditanya apakah pemerintah Malaysia telah menghubungi pemerintah RI terkait kabut asap.

Kalla menyampaikan bahwa masalah kabut asap ini merupakan bencana yang muncul sebagai dampak gelombang panas atau El Nino. Diperlukan upaya luar biasa dari berbagai pihak untuk menghadapi kabut asap.

"Siapa sih yang mau asap? Kita juga lebih-lebih tidak mau. Singapura juga pasti tidak mau, tetapi ini kan suatu bencana yang kita sudah berusaha," ujar Kalla.

Wapres mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya memadamkan kabut asap di Sumatera ddan Kalimantan. Pemerintah telah menyewa helikopter untuk memadamkan titik api dari udara, serta mengerahkan kekuatan di darat untuk memadamkan asap dari titik api tersebut.

Di samping itu, Kalla mengklaim bahwa pemerintah telah memerintahkan aparat untuk mencegah pembakaran hutan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Ya pasti, itu kan sudah turun semua pihak, kepolisian, kejaksaan, semua turun," ucap dia.

Kabut asap yang menutup seluruh wilayah Sumatera dan Kalimantan tidak hanya menurunkan kualitas udara, tetapi juga mengganggu mobilitas dan merugikan bisnis. Bahkan, kabut asap dari titik panas mulai mengganggu aktivitas di Singapura dan Malaysia.

Akibat pekatnya kabut asap, sedikitnya 23 penerbangan menuju dan dari Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis hingga pukul 19.00 batal. Bandara FL Tobing di Sibolga dan Bandara Silangit di Tapanuli Utara pun ditutup.

Di Jambi, sejak pagi hingga sore, matahari tak mampu menembus pekatnya asap di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Udara keruh oleh partikel abu sisa bakaran dan mengganggu saluran pernapasan.

Kondisi ini menyebabkan maskapai penerbangan yang melayani rute dari dan ke Jambi tidak beroperasi pada Kamis kemarin. Kegiatan pendidikan juga terganggu oleh asap. Sekolah, mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, di Kota Jambi diliburkan. Dengan demikian, sudah sepekan lamanya siswa tidak dapat mengikuti kegiatan belajar-mengajar akibat kabut asap.

Dampak kabut asap juga menganggu aktivitas di Pekanbaru, Aceh, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Meski belum terasa signifikan, polusi kabut asap mulai memasuki wilayah Singapura. Menurut pollutant standard index yang menjadi patokan di Singapura, pada pukul 19.00, Kamis, indeks masih dalam rentang kategori sedang, yaitu di angka 82-93. Namun, angka ini sudah mendekati batas kategori tidak sehat, yaitu 101-200.

Departemen Kesehatan Negara Bagian Kedah, Malaysia, telah membatalkan kegiatan kampanye kesehatan bertajuk ”Gegar 10.000 Langkah Merdeka” akibat gangguan kabut asap. Acara yang sedianya diadakan di Lapangan Pahlawan, Taman Jubilee Perak, Sabtu (5/8) besok, itu dibatalkan karena indeks polutan udara telah mencapai level yang berbahaya bagi kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com