JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Muhammad Nasser mengatakan, rotasi jabatan di internal Polri sudah biasa terjadi. Namun, kata dia, seharusnya rotasi itu murni didasarkan atas penilaian dan evaluasi kinerja, bukan kepentingan kelompok.
"Yang tidak boleh adalah pergantian posisi tertentu didasarkan oleh 'by order' atau titipan dari kelompok tertentu. Itu tidak boleh ada," ujar Nasser di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Nasser melihat isu pergantian Kepala Bareskrim Polri merupakan bentuk titipan. Namun, Nasser enggan menyebutkan secara lugas kepentingan kelompok mana yang dia maksud. (Baca: Buwas Disebut Dicopot dari Kabareskrim, Anak Buah Anggap "Psy War")
Komisioner Kompolnas lainnya, Hamidah Abdurrahman, menambahkan, pihaknya berharap proses pergantian jabatan di internal Polri diserahkan sepenuhnya kepada Sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
"Mari kita sama-sama hormati proses sidang Wanjakti yang hari ini berlangsung," kata Hamidah. (Baca: Budi Waseso: Saya Tidak Pernah Buat Gaduh)
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan, adanya kemungkinan pergeseran atau rotasi di tubuh Polri dalam waktu dekat. Namun, dia enggan mengaitkan pergeseran itu terkait dengan rencana pergeseran Kabareskrim Komjen Budi Waseso.
"Ya bisa saja ada penilaian dari Presiden, tetapi belum dalam posisi untuk mengatakan pencopotan. Saya tidak percaya ada pencopotan, mungkin nanti ada pergantian tempat," kata Luhut. (Baca: Luhut: Presiden Ingin Penindakan Hukum Tidak Gaduh)
Dia mengatakan, pergeseran posisi di Korps Bhayangkara itu bukanlah suatu hal yang aneh. Setiap saat, sebut Luhut, prajurit di TNI dan Polri bisa saja mengalami rotasi jabatan.
Budi Waseso mengaku tidak masalah jika dirinya diberhentikan sebagai Kabareskrim. (Baca: Buwas: Saya Masih Kabareskrim...)
"Saya ini kan prajurit Bhayangkara, tugas saya dari awal, saya sampaikan itu, amanah yang harus saya kerjakan sebaik mungkin," ujar Budi di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
"Jadi Kabareskrim selama-lamanya kan tidak. Jadi, di kala dianggap sudah cukup, ya tidak ada masalah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.