Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Baru DPR Dirancang Bisa Memuat Sejuta Buku

Kompas.com - 02/09/2015, 09:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perpustakaan modern yang menjadi salah satu dari tujuh proyek pembangunan DPR, akan dirancang hingga bisa memuat satu juta buku. Hal itu tertuang dalam laporan Rancangan Rencana Strategis DPR 2014-2019. (baca: Fadli Zon: Perpustakaan DPR Sekarang Level Kecamatan)

Pada halaman 50 laporan tersebut, dijelaskan, perpustakaan yang akan dibangun dan dikembangkan oleh DPR nantinya tidak hanya untuk kebutuhan DPR, tetapi juga untuk masyarakat luas. Sebab, perpustakaan tersebut berkonsep knowledge center atau pusat pengetahuan. Perpustakaan itu akan menyimpan koleksi buku dan koleksi digital, serta arsip dan dokumentasi. (Baca: Fitra: Potensi "Mark Up" 7 Proyek DPR Sangat Tinggi)

"Minimal menampung 1 juta koleksi," demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Perpustakaan tersebut berkapasitas 200 pengunjung, serta dilengkapi jaringan hotspot, ruang baca manual dan digital untuk menambah kenyamanan para pengunjung. (Baca: Ketua Banggar: 7 Proyek DPR Butuh Anggaran Rp 2,7 Triliun)

"Selain mejadi sumber pengetahuan bagi anggota DPR RI dan unsur pendukungnya, perpustakaan DPR RI juga dapat dikembangkan menjadi pusat studi demokrasi Indonesia," masih mengutip laporan tersebut.

Renstra ini sudah dibahas dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (1/9/2015)  kemarin. Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Dimyati Natakusuma membacakan inti dari dokumen renstra setebal 61 halaman tersebut. Tak ada satu pun anggota DPR yang protes atau menyatakan interupsi atas renstra ini. 

Saat ini, DOR sebenarnya sudah memiliki perpustakaan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen. Namun, saat Kompas.com berkunjung ke sana beberapa waktu lalu, perpustakaan tersebut sepi pengunjung.

Selain perpustakaan, DPR juga berencana membangun gedung untuk ruang kerja anggota, alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.
Anggaran untuk proyek tersebut mencapai Rp 2,7 triliun, yang akan dibiayai secara multiyears atau tahun jamak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com