Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pemeriksaan Kesehatan, OC Kaligis Dianggap Layak Sidang

Kompas.com - 27/08/2015, 14:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi Yudi Kristiana mengatakan, sebenarnya tersangka Otto Cornelis Kaligis dianggap cakap mengikuti sidang. Hal tersebut terlihat dari hasil pemeriksaan tim medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terhadap Kaligis beberapa waktu lalu.

"Saat ini kondisi terperiksa cakap dan kompeten untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujar Yudi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Yudi mengatakan, pemeriksaan oleh tim IDI pada Jumat (21/8/2015) lalu dilakukan untuk meminta second opinion mengenai kondisi kesehatan Kaligis. Pemeriksaan itu meliputi kondisi klinis umum, penyakit dalam dan kardiologi, neurologi dan neuro behavior, serta radiologi dan psikiatri.

Dari hasil tersebut, kata Yudi, ada sejumlah penyakit pada Kaligis, antara lain hipertensi dan diabetes melitus. Namun, kondisi tersebut dianggap tidak mengganggu Kaligis untuk mengikuti sidang.

"Di bidang psikiatri, tidak ditemukan tanda gangguan jiwa yang mengganggu fungsi sosial dan pekerjaannya sehari-hari," kata Yudi.

Ia menyebutkan, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya rasa tidak terima Kaligis terhadap perlakuan KPK. Kaligis merasa KPK tidak memperlakukannya dengan baik dengan tidak mengizinkan penanganan sakit kepalanya oleh dokter pilihannya.

Kaligis meminta majelis hakim mengundur sidangnya atas alasan kesehatan. Ia mengaku siap menjalani sidang, tetapi kondisi kesehatannya masih buruk karena belum mendapatkan perawatan seperti yang dia inginkan.

Sejak ditahan, Kaligis telah mengirimkan sejumlah surat kepada KPK untuk diberi izin berobat ke Dokter Terawan Agus Putranto. Namun, KPK menolak permintaan tersebut dan merujuknya ke tim dokter dari IDI.

"Saya sudah mohon ditindak Dokter Terawan. Demi ketenangan jiwa saya, saya tetap mau dibawa dulu ke Dokter Terawan," kata tersangka kasus dugaan suap terhadap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan tersebut. (Baca Panitera PTUN Medan Akui Terima 2.000 Dollar AS dari OC Kaligis dan Gerry)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com