Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kurang Persiapan Jadi Hambatan Pembangunan Infrastruktur

Kompas.com - 01/07/2015, 22:12 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kurangnya persiapan proyek dinilai menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan pembangunan proyek infrastruktur. Pada rapat terbatas mengenai infrastruktur yang digelar di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (1/7/2015), Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya persiapan proyek.

"Yang diinginkan pemerintah, Wapres, bagaimana proyek itu bisa dilaksanakan. Yang paling penting itu bagaimana project preparation (persiapan proyek) karena selama ini, hambatannya adalah proyek ada, dana ada, preparation (persiapan) belum siap, maka project preparation harus dipersiapkan betul-betul," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil seusai rapat, Rabu sore.

Rapat yang dipimpin Wapres ini dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, yakni Sofyan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Siad, serta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Hadir pula Kepala Staf Presiden Luhut Panjaitan, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut Sofyan, pembiayaan proyek bukan menjadi masalah utama. Ia mengklaim banyak lembaga pembiayaan asing yang siap mendanai proyek infrastruktur Indonesia. Hingga kini, terdapat lebih dari 60 proyek yang masuk daftar Blue Book atau Daftar Rencana Pinjaman/Hibah Luar Negeri 2015-2019.

"Jumlahnya yang Bappenas sudah rencanakan untuk blue book itu 30 miliar dollar AS, kemudian ada proyek yang sumber pembiayaannya dari direct landing atau pinjaman langsung, misalnya PLN mau bangun jaringan seluruh Indonesia, melalui direct landing yang dijamin oleh pemerintah, kemudian ada proyek joint venture BUMN-swasta, PPP," tutur Sofyan.

Kepada calon investor, pemerintah akan minta disiapkan dana untuk persiapan proyek misalnya dana studi awal, studi lingkungan, atau detil enginering. Terkait blue book, Sofyan menyampaikan bahwa Wapres menilai masih ada yang perlu dkoreksi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago menyampaikan bahwa kementerian teknis diminta membuat skema pemisahan proyek mana yang akan dibiayai pemerintah dan yang akan dibiayai pinjaman.

"Tadi dari Pak Wapres perlu dimasukan hal baru. soal pendalaman item persiapan, skema pemecahan dari satu unit mana yang dibiayai pemerintah mana yang dibiayai pinjaman itup dibicarakan lagi. Untuk kami harus koordinasi lagi dengan kementerian lembaga teknis," kata dia.

Selain itu, rapat sore tadi juga membahas kualitas proyek infrastruktur. Menurut Andrinof, ada proyek infrastruktur yang kualitasnya buruk.

"Itu berawal dari persiapan yang buruk, juga sistem pengawasan, fungsi pengawasan proyek juga menentukan," sambung Andrinof.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com