"Itulah permainan politik topeng yang memalukan dan memilukan. Seharusnya, kalau memang setuju, ya sikapnya harus setuju, siapkan argumentasi dan apa pun risiko politiknya. Kalau menolak, seharusnya ya menolak dengan tegas," kata Pasek, yang juga kader Demokrat, saat dihubungi, Rabu (24/6/2015).
Dalam rapat paripurna kemarin, Demokrat bersama enam fraksi lain mendukung dana aspirasi. Ketua Baleg Sareh Wiryono membacakan nama tujuh fraksi yang mendukung dan tidak ada upaya interupsi dari Partai Demokrat. Akhirnya, tiga fraksi yang menolak dana aspirasi ini, yakni PDI-P, Nasdem, dan Hanura, kalah suara.
Pimpinan sidang, Fahri Hamzah, pun mengetuk palu dan mengesahkan peraturan mengenai dana aspirasi.
Setelah rapat tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, bahwa Demokrat menolak dana aspirasi. Sejumlah kader Demokrat pun, saat diwawancarai wartawan, menyampaikan penolakan serupa.
"Demokrat jangan mainkan politik plinplan karena sangat merugikan secara citra. Ketua Umum jangan masih berimajinasi seperti masih menjadi presiden sehingga seakan-akan semua bisa dikelabui dengan citra," ucap Pasek.
Pasek khawatir, sikap bermain dua kaki justru akan merugikan Demokrat di mata publik. Menurut dia, publik saat ini tidak bisa lagi dibohongi dengan permainan politik murahan.
"Jangan sampai nanti malah karena mau cari selamat di citra sekaligus cari untung dengan dapat dana aspirasi, lalu memainkan politik munafik. Kasihan partainya," kata Pasek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.