Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Catatan Kritis Kenaikan Dana Aspirasi Rp 20 Miliar

Kompas.com - 14/06/2015, 09:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR RI telah meminta agar dana aspirasi daerah pemilihan dinaikkan. Namun, ada sejumlah catatan kritis atas permintaan para anggota dewan yang terhormat tersebut.

"Pertama, rencana DPR itu muncul saat mereka didera krisis kepercayaan publik terhadap kinerja kereka," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus kepada Kompas.com, Sabtu (13/6/2015).

Ia menuturkan, DPR bekerja atas dasar kepercayaan publik kepada mereka. Kepercayaan itu diperoleh apabila mereka sanggup membuktikan diri untuk menjalankan fungsi pokoknya secara maksimal. Tapi kenyataanya, publik menilai kinerja DPR masih jauh dari harapan.

"Bagaimana mau didukung jika DPR tak juga berubah menjadi lebih baik? Rencana dana aspirasi bisa dianggap semakin membuktikan tak pernah seriusnya DPR berjuang menjadi lembaga yang pantas dipercaya," jelasnya.

Kedua, usulan dana aspirasi tidak didahului dengan pematangan konsep dan uji publik. Sehingga, dikhawatirkan memicu terjadinya praktik korupsi marak saat realisasinya.

"Belum juga mulai resmi dibicarakan di DPR, sebagian anggota sudah menyebut kisaran angka. Pada saat yang sama tak ada penjelasan yang meyakinkan terkait mekanisme pencairannya nanti," ujarnya.

Lebih jauh, ia beranggapan, penyaluran dana aspirasi ini justru akan memicu terjadinya konflik di daerah. Pasalnya, anggota dewan yang duduk di DPR saat ini merupakan representasi kelompok tertentu di daerah. Ada kekhawatiran pembangunan melalui dana aspirasi ini justru dilakukan tidak merata.

"Keempat, aspek keadilan sosial juga akan tercoreng jika pada pelaksanaanya nanti, keputusan untuk melakukan program di dapil hanya diserahkan pada kebijkan anggota semata," ujarnya.

Terakhir, ia mengatakan, sistem perencanaan pembangunan yang selama ini sudah dipraktikkan secara berjenjang akan kacau. Anggota DPR sebaiknya mencari cara lain apabila ingin membangun daerah mereka.

"Untuk banyak alasan itu, sebaiknya dana aspirasi ini dibatalkan saja. Biarkan DPR sekarang bekerja sesuai fungsi pokok mereka, guna mengupayakan pembangunan daerah sesuai yang diharapkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com