Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Setuju Indonesia Terima Migran Etnis Rohingya

Kompas.com - 19/05/2015, 06:36 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan setuju jika Pemerintah Indonesia menerima Etnis Muslim Rohingya asal Myanmar yang saat ini sudah mencapai ratusan orang yang terdampar di Aceh.

"Ada ketentuannya memang, tapi saya pribadi senang sekali etnik Rohingya Myanmar bisa diterima di Indonesia karena kebetulan mereka tak berwarga negara dan mereka juga Muslim. Indonesia akan berbesar hati karena masih banyak pulau yang belum dihuni," katanya di Pekanbaru, Senin malam (18/5/2015).

Menurut Din yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, dari 17 ribu pulau yang ada di Indonesia baru 1/2 saja yang dihuni. Ibaratnya, lanjut dia, diberi satu pulau saja sudah cukup dan biarkan mereka hidup di pulau itu.

"Ini pilihan yang baik, saya termasuk orang yang setuju. Tapi tidak perlu pakai petisi, sampaikan saja ke Presiden dengan baik," ungkapnya.

Namun, dia juga mengatakan hal itu akan ada konsekuensinya karena sekali dibuka, maka orang juga akan berbondong-bondong datang ke Indonesia, apalagi Indonesia saat ini masih punya banyak masalah juga. "Tapi dipilah-pilah lah," imbuhnya.

Untuk saat ini, dia sebagai Ketua MUI mengimbau umat Islam dan organisasi masyarakat yang lokasinya dekat dengan pengungsi seperti di Aceh, Sumut, dan Kepulauan Riau mengulurkan tangan membantu Etnis Rohingya itu, karena sifatnya mendesak dan mereka juga sesama Muslim.

Terkait masyarakat setempat yang menggalang dana untuk pengungsi itu, Din menyatakan hal itu patut dibanggakan, dihargai, dan apresiasi.

"Syukur Alhamdulillah, banyak yang mau membantu, ada yang mau.

Untuk ini dibantu saja, bagi Indonesia ini memang risiko. Anggap saja ini adalah ujian Allah ada orang yang terdampar di rumah kita," tambahnya.

Etnis Rohingya, menurutnya, adalah umat yang paling menyedihkan karena dikatakan tidak memiliki kewarganegaraan, padahal secara historis etnik Rohingya itu sudah ada lama di Myanmar, bahkan beberapa dari mereka ada yang telah menjadi tokoh pemerintahan di Yangon, ibukotanya.

"Tapi kok tiba-tiba tidak diakui sebagai warga negara," sebutnya.

Sekitar satu pekan lalu, sekitar 600 orang Etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Aceh Utara. Mereka mengaku tujuannya ke Malaysia, namun ditipu tekong perahu sehingga terombang-ambing di laut hingga akhirnya ditolong nelayan Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com