JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI mengaku belum memiliki data jumlah WNI yang bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Anton Charliyan mengungkapkan bahwa kepolisian hanya memiliki data, yakni ada sebanyak 514 WNI berada di Suriah.
Meski begitu, ternyata data tersebut bukan data Polri sendiri, melainkan data gabungan dari Kementerian Luar Negeri.
"Itu pun, mereka belum tentu gabung ke ISIS semuanya. Ada yang di sana itu bekerja dan sebagainya," ujar Anton di kantornya, Kamis (19/3/2015).
Menurut Anton, pihaknya kesulitan dalam melakukan pemetaan jumlah WNI yang telah bergabung ke ISIS, terutama mereka yang telah berangkat ke Suriah untuk berperang. Pasalnya, banyak keberangkatan WNI yang tak sesuai dengan prosedur keimigrasian alias ilegal.
"Selain itu, yang memberangkatkan tidak cuma satu orang. Ada yang perorangan, ada juga yang koordinasi. Kita jadi sulit," lanjut dia.
Sejauh ini, lanjut Anton, kepolisian hanya mengetahui penyebaran kelompok ISIS di Indonesia, antara lain di Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Polisi juga mengetahui motif mereka turut berperang di Suriah, yakni akidah dan ekonomi.
Lebih jauh, Anton mengakui bahwa pihaknya memerlukan jumlah pasti WNI yang telah bergabung ke ISIS agar dapat melakukan suatu tindakan pencegahan. Anton berharap seiring dengan ramainya atensi pemerintah terhadap ISIS, pendataan jumlah WNI yang secara resmi bergabung ke organisasi itu juga mulai dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.