Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPI Turki Bantah Ada Pelajar Indonesia yang Bantu ISIS

Kompas.com - 17/03/2015, 14:09 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki menyatakan tidak benar jika pelajar Indonesia di Turki disebut membantu warga negara Indonesia yang ingin bergabung dengan negara Islam Irak Suriah (ISIS).

"Pemberitaan beberapa media di tanah air yang menerangkan bahwa para pelajar Indonesia di Turki terlibat dan atau membantu secara aktif maupun pasif warga negara Indonesia yang ingin bergabung bersama dengan ISIS tidaklah benar," kata Ketua Umum PPI Turki Rizky Noviyanto melalui siaran pers, Selasa (17/3/2015).

Ia mengatakan, pelajar Indonesia di Turki adalah generasi muda yang tumbuh dengan rasa kebangsaan, nasionalisme yang kuat, serta mengutamakan prestasi untuk dipersembahkan kepada negara. (baca: Pemerintah Kaji Pencabutan Paspor WNI yang Jadi Pengikut ISIS)

Pelajar Indonesia di Turki, kata Rizky, hanya menyelenggarakan kegiatan yang positif dengan mengedepankan aspek intelektualitas, kebhinekaan, dan nilai-nilai humanise seperti pengenalan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat dunia.

"Serta melakukan berbagai aktivitas keorganisasian, sosial, dan kegiatan positif lainnya," sambung Rizky. (baca: Wakapolri: Kantong Pengikut ISIS di Lima Provinsi)

Ia juga menjamin jika pelajar yang tergabung dalam PPI Turki menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai pedoman. Di samping itu, menurut Rizky, pelajar yang tergabung dalam PPI Turki menghormati pernyataan Majelis Ulama Indonesia yang menolak kekerasan, rasisme, terorisme, dan perbuatan yang tidak berkepreimanusiaan.

"Bahwa visi dan misi PPI Indonesia secara absolut bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dalam ISIS yang merupakan gerakan radikal dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan," kata Rizky.

Sebelumnya, 16 WNI dilaporkan menghilang di Turki saat mengikuti paket perjalanan wisata sebuah biro travel. Mereka memisahkan diri dari rombongan selepas pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki. Mereka terdiri dari tiga keluarga.

Di sisi lain, 16 WNI ditahan oleh aparat Turki. Menurut pemerintah, mereka yang ditahan bukan 16 WNI yang mengikuti tur wisata. (baca: Kemenlu Sebut 16 WNI yang Ditahan di Turki karena Langgar Keimigrasian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com