Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sembilan Senang Tak Ada Perbedaan Pandangan dengan Wapres soal Kriminalisasi

Kompas.com - 10/03/2015, 18:30 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Sembilan Jimly Asshiddiqie mengatakan, timnya sudah memiliki persepsi yang sama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai kriminalisasi terhadap penegak hukum. Hal itu disampaikan Jimly pasca-pertemuan Tim Sembilan dengan Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

"Kami gembira dapat bertukar pikiran secara terbuka. Dari pertemuan kami dengan Wapres, kita punya persepsi yang sama tentang kriminalisasi," kata Jimly.

Melalui pertemuan dengan Kalla, lanjut Jimly, Tim Sembilan menyimpulkan tidak ada perbedaan pandangan antara Wapres dengan Presiden Joko Widodo terkait kriminalisasi. Presiden telah meminta agar kriminalisasi terhadap penegak hukum dihentikan.

"Pidato presiden berulang-ulang menginginkan jangan ada kriminalisasi seolah-olah ada perbedaan dengan Wapres. Dari pertemuan ini kami simpulkan tidak ada perbedaan, cuma bagaimana persepsi kriminalisasi itu," sambung Jimly.

Menurut dia, Wapres sepakat proses hukum harus dihentikan apabila penegak hukum sengaja mencari-cari kesalahan. Wapres, kata Jimly, juga setuju dengan pandangan yang menilai ada upaya pelemahan terhadap KPK.

"Kami bersyukur Beliau setuju sekarang cenderung ada pelemahan KPK dan sepakat bukan mencari siapa yang melemahkan tapi ini sedang terjadi dan harus kita bantu supaya KPK kuat sebagai institusi," kata Jimly.

Sementara itu, Kalla mengaku telah menjelaskan kepada Tim Sembilan mengenai pandangannya terkait upaya kriminalisasi.

"Kriminalisasi itu kita tidak perlu bicara KPK atau tidak, seluruh rakyat ini tidak boleh dikriminalisasi, kalau KPK dan pendukungnya, saya bilang tidak boleh kriminalisasi. Kalau memang benar ada kasusnya dan diperiksa, bukan kriminalisasi, itu penyidikan," kata Kalla dalam jumpa pers bersama dengan tim sembilan.

Terkait pandangan adayan pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi, menurut Kalla, upaya itu bukan hanya terjadi dari luar tetapi juga dari internal KPK.

"Kalau pimpinannya berbuat tidak sesuai norma etika, lemah juga KPK," sambung dia.

Saat ditanya apakah dalam pembicaraan dengan Tim Sembilan turut dibahas kasus yang menjerat Ketua KPK Abraham Samad, Kalla mengatakan, tidak membahas kasus orang per orang. Ia menegaskan bahwa siapa pun, atau lembaga negara mana pun tidak boleh dikriminalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com